Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masjid Al Aqsa: Warga Palestina Bentrok dengan Polisi Israel

image-gnews
Puluhan warga Palestina melakukan salat Isya di luar gerbang masjid Al Aqsa di Yerusalem, 18 Juli 2017. Warga REUTERS/Ammar Awad
Puluhan warga Palestina melakukan salat Isya di luar gerbang masjid Al Aqsa di Yerusalem, 18 Juli 2017. Warga REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.CO, Yerusalem—Bentrokan antara ribuan warga Palestina dan polisi Israel pecah setelah massa berunjuk rasa memprotes pemasangan alat pendeteksi logam di pintu masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, hari ini.

Seperti dilansir Yahoo News, Jumat 21 Juli 2017,sejumlah orang dilaporkan terluka setelah polisi membubarkan demonstran dengan semprotan air berbau dan gas air mata. Aksi ini dibalas oleh warga Palestina dengan lemparan batu.

Demonstrasi ribuan warga Palestina ini untuk memprotes keputusan kabinet Israel yang pada Kamis malam berkukuh mempertahankan alat pendeteksi logam meski kini hanya digunakan untuk orang-orang yang dicurigai.

Sebelumnya Waqf, yayasan yang menjalankan operasional Al Aqsa, menyerukan seluruh masjid di Yerusalem agar menutup diri sehingga seluruh warga Muslim Palestina menggelar salat Jumat di Al Aqsa.

Baca: Israel Larang Pria di Bawah 50 Tahun Salat di Masjid Al-Aqsa 

Sedikitnya 30.000  polisi Israel dikerahkan di sekitar kawasan Al Aqsa dekat Gerbang Singa tempat ratusan umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan salat Subuh pada Jumat pagi.

Ketegangan semakin meningkat setelah polisi Israel membuat aturan kontroversial yang melarang pria  berusia di bawah 50 tahun untuk  menunaikan salat Jumat di kawasan Masjid Al Aqsa.

Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel pun pecah di Gerbang Singa menjelang salat Jumat.

Keputusan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejatinya menuai kritik dari badan keamanan Israel sendiri, the Shin Bet.

Seperti dilansir Haaretz pada Rabu lalu, badan keamanan Israel itu menilai bentrokan akibat pemasangan alat pendeteksi logam ini tak sebanding dengan rasa aman yang ingin dibangun negara Zionis itu di wilayah pendudukan Yerusalem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bulan Sabit Palestina melaporkan sedikitnya 113 warga Palestina terluka dalam bentrokan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat pada Kamis malam. Sementara seorang remaja dilaporkan tewas ditembak penduduk ilegal yahudi dalam bentrok di pemukiman Ras al-Amoud, Yerusalem Timur.

Ketegangan di kawasan Masjid Al-Aqsa meningkat setelah polisi Israel meletakkan alat pendeteksi logam di pintu masuk ke kompleks masjid yang juga dikenal sebagai Haram al-Sharif dan dikenal orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci. Detektor logam diletakkan di pintu masuk masjid menyusul sebuah serangan terjadi yang menewaskan 2 polisi Israel.

Baca: Polisi Israel Tembak Imam Masjid Al Aqsa Seusai Salat Isya

Penutupan dan pengamanan ekstra ketat diberlakukan di kawasan Masjid Al-Aqsa setelah aksi penembakan yang menewaskan 2 polisi Israel oleh tiga orang Arab pada Jumat pekan lalu. Ketiga pelaku serangan akhirnya ditembak mati di pekarangan masjid tersebut.

Israel sempat menutup Kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat. Penutupan masjid ini menandai untuk pertama kali sejak 1969 umat Islam dihalangi menunaikan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa.

Hal itulah yang memicu kemarahan dari umat Islam yang mencapai puncaknya dengan ditangkapnya Mufti Agung Masjid setempat, Muhammad Ahmad Hussein.

Setelah adanya demonstrasi massa dan protes oleh otoritas agama Islam, akhirnya tempat tersebut dibuka kembali secara bertahap. Namun warga Palestina masih marah karena Israel memasang alat pendeteksi logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa.

Warga Palestina khususnya petinggi Masjid Al Aqsa menolak untuk salat di dalam setelah masjid dipasangi detektor logam dan kamera pengawas jarak dekat.

MAAN NEWS | YAHOO NEWS | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

1 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

2 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

15 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

16 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

1 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

2 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

2 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

3 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.