TEMPO.CO, Jakarta - Integrasi antarmoda transportasi di Jakarta kelak akan menggunakan sistem pembayaran satu tiket. "Integrasi perlu secara fisik dan tersistem, jadi payment gateway harus menjadi satu nantinya," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko kepada Tempo, Senin, 24 Juli 2017.
Menurut Sigit, saat ini pihaknya sedang menyiapkan analisis dampak lalu lintas terkait dengan rencana integrasi tersebut. Sigit menjelaskan, integrasi secara fisik adalah penyiapan terowongan, akses dari kereta ke bus, akses ke moda transportasi lain, jembatan, dan sebagainya. Sedangkan integrasi secara sistem adalah pembayaran satu tiket. Jadi tidak memerlukan banyak kartu saat berganti moda transportasi.
Baca juga: Penggunaan Teknologi Transportasi di DKI Tidak Boleh Uji Coba
Integrasi ini akan dilakukan antara stasiun kereta api dan bus Transjakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan akan ada 17 stasiun kereta komuter yang terintegrasi dengan Transjakarta. Salah satu yang sedang dibangun adalah di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan.
Selama ini, masyarakat pengguna transportasi massal di Jakarta memiliki banyak kartu. Seperti kartu kereta listrik dan kartu bayar bus Transjakarta. Menurut Sigit, Dinas Perhubungan bersama Kementerian Perhubungan akan membahas metode pembayaran dan penyatuan sistem pembayaran tersebut.
Sigit mengatakan pemerintah DKI Jakarta akan membantu menyiapkan sarana penunjang integrasi antarmoda tersebut. Mulai pintu antrean, trotoar, hingga skema perpindahan penumpang dari kereta ke bus.
AVIT HIDAYAT | DESTRIANITA