Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semester I 2017, Laba Bersih Mandiri Inhealth Rp 94 Miliar

image-gnews
Mandiri Inhealth saat melakukan penandatanganan PKS dengan Pelindo III di Westin Hotel Jakarta, 3 April 2017. Kredit: mandiri inhealth
Mandiri Inhealth saat melakukan penandatanganan PKS dengan Pelindo III di Westin Hotel Jakarta, 3 April 2017. Kredit: mandiri inhealth
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mandiri Inhealth mencatatkan laba bersih mencapai Rp 94 miliar hingga akhir semester I 2017. Terdukung oleh pencapaian Gross Written Premium yang tumbuh dengan baik, angka ini naik 17 persen year-on-year (secara tahunan).

"Pencapaian GWP mendorong pertumbuhan bisnis kami. Dari klaim juga kami berusaha kelola dengan baik," ujar Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila di bilangan Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Juli 2017.

Simak: Punya Tujuan Tersembunyi, Pelaku Asuransi Umum Percaya Perbankan

Pada semester yang sama, premi bruto (GWP) Mandiri Inhealth mencapai Rp 1,2 triliun, tumbuh 34 persen yoy. Premi baru 366 miliar. Laju pertumbuhan GWP tertopang pertumbuhan portofolio di semua lini usaha, utamanya portofolio asuransi kesehatan.

Pertumbuhan ini dikawal perseroan dengan memanfaatkan Koordinasi Manfaat (coordination of benefits, COB) dengan skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).  Lebih lanjut, Iwan menuturkan Mandiri Inhealth telah membayarkan klaim neto sebesar Rp 570 miliar, tumbuh 25 persen yoy, kepada rumah sakit dan peserta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Investasi Mandiri Inhealth pun meningkat sekitar 6 persen yoy, mencapai Rp 80 miliar. "Penyesuaian jenis investasi pada fixed income, karena kami ingin menyesuaikan dengan durasi dan karakteristik kewajiban kami yang mayoritas jangka pendek," ujar Iwan.

Hingga akhir paruh pertama tahun ini, Mandiri Inhealth telah memberikan layanan kesehatan dan asuransi jiwa kepada lebih dari 1.100 badan usaha dengan peserta mencapai 1,5 juta orang.

AGHNIADI | ALI HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

5 jam lalu

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa di seluruh Indonesia.


Kolaborasi Bank Mandiri Pangkas Transaksi di Pelabuhan

1 hari lalu

Kolaborasi Bank Mandiri Pangkas Transaksi di Pelabuhan

Rencana Aksi Pemangkasan Birokrasi dan Peningkatan Layanan di Kawasan Pelabuhan (Aksi Pelabuhan), sebagai bagian dari Aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi terus berlanjut.


Bank Mandiri Gelar Pasar Murah 1000 Paket Sembako

3 hari lalu

Bank Mandiri Gelar Pasar Murah 1000 Paket Sembako

Kementerian BUMN bersama BUMN menyediakan paket sembako yang terdiri dari beras 5 Kg, 1 liter minyak goreng, dan gula 1 liter seharga Rp 75.000.


Dirut Bank Mandiri Disinggung Jadi Calon Potensial Menteri BUMN di Rapat Bersama Komisi VI, Ini Tanggapannya

8 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) menerima cendera mata dari Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kiri) usai menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. Mandiri Investment Forum 2024 yang dihadiri lebih dari 25 ribu partisipan baik dari dalam maupun luar negeri itu juga sebagai komitmen Bank Mandiri dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Dirut Bank Mandiri Disinggung Jadi Calon Potensial Menteri BUMN di Rapat Bersama Komisi VI, Ini Tanggapannya

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi enggan berbicara banyak soal dirinya digadang-gadang DPR RI sebagai calon potensial Menteri BUMN.


Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 31,3 T untuk Ramadhan dan Idulfitri

9 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 31,3 T untuk Ramadhan dan Idulfitri

Bank Mandiri menyiapkan uang tunai sebesar Rp 31,3 triliun untuk menghadapi lonjakan kebutuhan uang tunai di masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri.


Sukses ! Perusahaan Anak Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Bisnis dan Perluas Kolaborasi

11 hari lalu

Sukses ! Perusahaan Anak Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Bisnis dan Perluas Kolaborasi

Pada perdagangan Rabu, 13 Maret lalu, kapitalisasi pasar bank berkode emiten BRIS ini berhasil mencapai Rp131,47 triliun atau setara dengan US$8,44 miliar.


Kolaborasi Bank Mandiri dan APERSI Permudah Kepemilikan Hunian

12 hari lalu

Kolaborasi Bank Mandiri dan APERSI Permudah Kepemilikan Hunian

Dalam upaya mempermudah akses kepemilikan rumah bagi nasabah, Bank Mandiri memperkuat kolaborasi dengan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI).


Bank Mandiri Tinjau Smelter Merah Putih Ceria

14 hari lalu

Bank Mandiri Tinjau Smelter Merah Putih Ceria

Smelter Merah Putih menggunakan teknologi mutakhir Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace yang memiliki salah satu tungku terbesar di Indonesia.


Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

15 hari lalu

Tony Benitez. Prudential Indonesia
Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.


PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

15 hari lalu

Asuransi Jiwa Kresna Life. kresnalife.com
PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.