TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 4,7 miliar. Dana tersebut disalurkan kepada 4.771 keluarga penerima manfaat (KPM) di Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
Regional CEO Bank Mandiri di Kalimantan, Anton Zulkarnain, mengatakan bantuan tersebut merupakan bagian dari total Rp 86,3 miliar bantuan sosial PKH tahap 1 dan tahap 2. Dana tersebut ditujukan kepada 86.354 KPM di Kalimantan. "Bantuan ini terbagi menjadi empat tahap," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Kamis, 27 Juli 2017. Total niminal yang disalurkan sebesar Rp 1.890.000 juta per KPM sepanjang 2017.
Baca: Bank Mandiri Siapkan 10 Ribu Agen untuk Bansos Non Tunai
Anton mengatakan bantuan disalurkan melalui 27 agen dan e-warong di Amuntai yang terkait dengan Bank Mandiri. Perseoran menargetkan pengembangan jumlah agen menjadi 60 agen yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk memperluas akses KPM. Beberapa wilayah yang diincar antara lain kecamatan Amuntai Selatan, Amuntai Tengah, Amuntai Utara, Babirik, Banjang, Danau Panggang, Haur Gading, Paminggir, Sungai Pandan, dan Sungai Tabukan.
Menurut Anton, keterlibatan perseroan dalam penyaluran program bansos pemerintah merupakan komitmen perseroan sebagai bank milik negara dalam memakmurkan dan menyejahterakan negeri. “Selain mempermudah KPM memperoleh hak mereka, melalui program ini kami juga ingin membantu pemerintah mendapatkan data KPM yang akurat,” katanya. Anton berharap program ini juga dapat membantu KPM memanfaatkan dana PKH yang diterima dengan optimal.
Simak: Bank Mandiri Latih Debitur UMKM
Dalam program ini, KPM dapat mengambil dana PKH masing-masing sebesar Rp 500 ribu pada tahap 1 dan 2. Dana diambil di agen dan e-warong Bank Mandiri dengan bertransaksi menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Bank Mandiri akan menyalurkan bantuan sosial PKH senilai Rp 1 triliun kepada sekitar 1 juta KPM di seluruh Indonesia pada Tahap 1 dan Tahap 2 di tahun ini. Bank Mandiri akan melibatkan e-waroeng dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) serta sekitar 10 ribu agen bank di wilayah-wilayah yang menjadi target penyaluran. Para agen bank tersebut akan mendapatkan pelatihan serta pemantauan terkait mekanisme pencairan bantuan dengan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan mesin EDC. "Nantinya setiap agen akan melayani sekitar 250 KPM," ujarnya.
Anton mengatakan Bank Mandiri juga akan menyalurkan bantuan sosial berskema Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 3 juta KPM di 23 wilayah provinsi di Indonesia. Bank Mandiri bekerja sama dengan kelurahan setempat dan Bulog untuk pendampingan KPM serta pengadaan bahan pangan bersubsidi seperti beras dan gula.
Agen tersebut juga akan memberikan layanan keuangan tanpa kantor cabang bank. Layanan tersebut diberikan kepada masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan untuk transaksi perbankan terbatas. "Harapannya, para agen ini juga dapat meningkatkan literasi keuangan KPM sehingga dapat mendukung program inklusi finansial,” ujarnya.
Bank Mandiri saat ini memiliki agen sebanyak lebih dari 42 ribu. Agen terdiri dari 22 ribu agen individu dan 20 ribu loket badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia.
VINDRY FLORENTIN