TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menilai sketsa sosok diduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, yang ditampilkan Koran Tempo hari ini, 31 Juli 2017, berdasarkan saksi yang melihat.
"Ada orang ini mondar-mandir selama enam hari sebelum kejadian di lingkungan rumah Novel, dibuat sketsa itu," kata Argo di Koja, Jakarta Utara, Senin.
BACA: Ada Tiga Sketsa Wajah Penyerang Novel Baswedan
Argo mengatakan polisi juga telah merampungkan tiga sketsa sosok diduga penyerang Novel tapi belum dipublikasikan. Argo tidak menerangkan lebih lanjut apakah sketsa yang dibuat polisi sama seperti yang ditampilkan di Koran Tempo. Ia hanya mengatakan sketsa yang dibuat polisi juga berdasarkan keterangan para saksi.
Sketsa yang pertama, dia menyebutkan, mengenai orang yang menanyakan baju gamis. "Kan enam hari sebelum kejadian ada yang menanyakan baju gamis, itu yang akan kami tanyakan. Kan belum dipastikan itu pelaku atau bukan," katanya.
Sketsa kedua adalah sosok tak dikenal di tempat wudu. Polisi, kata Argo, akan kembali memeriksa saksi. Sedangkan sketsa ketiga adalah orang mencurigakan yang duduk di sepeda motor, dekat rumah Novel. "Kalau dapat orangnya, kami cek dia ke mana saja H-1 dan H-2," ujarnya.
SIMAK: Eksklusif Video Penyerangan Novel, Detik-detik Teror Subuh Itu
Argo menuturkan polisi belum bisa memastikan pelaku penyerangan terhadap Novel meski kejadian itu terekam CCTV. "Sudah kami sampaikan kalau tak kelihatan. CCTV kan sudah 38 (buah) kami periksa, enggak ada yang memperlihatkan."
Dalam sketsa yang dibuat Koran Tempo, sosok diduga pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan memiliki tubuh gempal dengan tinggi sekitar 165 sentimeter. Dari rekonstruksi keterangan para saksi, pria tersebut mengenakan jaket denim dengan penutup kepala saat kejadian.
FRISKI RIANA