TEMPO.CO, Jakarta - Teror dan serangan kepada Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah terjadi berulang kali. Serangan kepada Novel Baswedan. berlangsung sejak 2011.
2011
Penyidik Dwi Samayo ditabrak mobil saat mengendarai sepeda motor. Dwi diserang karena perawakannya mirip Novel. Saat itu, Novel sedang menyelesaikan kasus korupsi cek pelawat bekas Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom yang melibatkan istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun, Nunun Nurbaeti.
BACA: Kisah Novel Baswedan 3 Kali Ditabrak tapi Selalu Selamat
Oktober 2012
Sejumlah perwira Bareskrim Polri mendatangi KPK untuk menangkap Novel atas tuduhan penembakan terhadap pencuri sarang burung walet saat Novel bertugas sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu pada 2004. Kriminalisasi itu terjadi saat Novel memimpin pengusutan kasus korupsi simulator kemudi yang menjerat Inspektur Jenderal Djoko Susilo.
Juni 2012
Sepeda motor yang dikendarai Novel ditabrak mobil yang dikemudikan sejumlah orang saat operasi penangkapan Bupati Buol Amran Batalipu.
BACA: FEATURE: Novel Baswedan dan Penegakan Hukum yang Aneh
Februari 2015
Mantan Direktur Penyidikan KPK, Endang Tarsa, mendapat ancaman dan intimidasi dari sejumlah perwira tinggi kepolisian. Saat itu, KPK telah menetapkan Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus gratifikasi, tepat beberapa hari sebelum uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala Polri.
Oktober 2015
Mobil yang dikendarai Novel dan penyidik masuk ke sungai saat pengecekan fisik proyek KTP berbasis elektronik.
BACA: Nasib Novel Baswedan di Polda Bengkulu Tidak Jelas
Agustus 2016
Sebuah mobil menabrak Novel yang tengah mengendarai sepeda motor saat berangkat menuju kantor KPK. Novel mengalami luka-luka. Hal itu terjadi saat Novel dan tim menyelidiki kasus reklamasi Jakarta.
April 2017
Dua orang tak dikenal menyiram air keras ke wajah Novel seusai salat subuh berjemaah. Sebelumnya, Novel dan keluarga dikuntit sejumlah orang.
TIM TEMPO