TEMPO.CO, Jakarta - Perbaikan kolam dan air mancur menari di Monumen Nasional (Monas) mendekati penyelesaian akhir. Proses perbaikan yang sudah berjalan selama sebulan itu kini tinggal pemasangan alat penata musik. “Tinggal pasang subwoofer (speaker bass). on progress pasang sound," kata Kepala Kantor Pengelola Kawasan Monas Sabdo Kristianto saat ditemui Tempo di kantornya, Rabu, 2 Agustus 2017.
Sabdo mengatakan air mancur tersebut mulai diperbaiki sejak lima bulan lalu. Perbaikannya, meliputi pembongkaran kolam, lampu, pembenahan kabel, dan membuat panel. Untuk kolam air mancurnya sendiri, Sabdo mengerahkan sekitar 20 teknisi yang merupakan pekerja harian lepas di Monas. "Saya berdayakan sumber daya manusia yang ada," katanya.
Baca juga: Sejumlah Tokoh Bergotong-royong Hidupkan Air Mancur di Monas
Menurut Sabdo, air mancur bergoyang itu sudah beberapa kali diuji coba pada malam hari. Hal itu dilakukan sembari menata musik yang sesuai dengan irama goyangan air dan pencahayaan. Atraksi air mancur itu nantinya akan berlangsung selama 10 hingga 20 menit.
Saat Tempo mengunjungi areal kolam air mancur bagian barat itu, terlihat sejumlah pekerja yang sedang menyemen bata yang disusun seperti kubus tanpa penutup di sudut kolam. Hasyim, 38 tahun, PHL KPK Monas, mengatakan bagian yang sedang disemen itu adalah tempat untuk menaruh pengeras suara. "Baru selesai 60 persen," kata dia.
Baca juga: Dana Patungan Rp 400 Juta Hidupkan Air Mancur di Monas
Air kolam juga nampak jernih, dan terlihat kerangka air mancur yang akan menyemburkan air. Menurut Irvanu, PHL KPK Monas, air kolam baru saja dikuras. "Sebelumnya banyak lumpur. Sekarang sudah jernih airnya," kata Irvanu.
Perbaikan kolam air mancur merupakan inisiasi Sabdo yang ditunjuk sebagai Kepala KPK Monas. Menurut dia, keberadaan air mancur menjadi tambahan destinasi baru bagi masyarakat yang mengunjungi Monas.
Baca juga: Ahok Ikut Patungan Hidupkan Air Mancur Bergoyang Monas
Biaya perbaikan air mancur Monas itu bukan berasal dari uang kas pemerintah DKI maupun CSR perusahaan. "Ini hasil gotong royong," ujar Sabdo. Sejumlah pihak yang terlibat menyumbang ialah Sabdo, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), musisi Addie MS, Harry Aprianto Kissowo atau yang akrab disapa Harry Kiss. "Bersyukur kami tidak pakai uang rakyat," katanya.
FRISKI RIANA