TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sulaiman A. Ariyanto, mengatakan penerbitan obligasi global (global bond) dengan mata uang rupiah masih wacana. Rencana tersebut masih dievaluasi.
Menurut Sulaiman, Bank Mandiri masih mempertimbangkan kondisi perusahaan. "Kondisi likuiditas Mandiri dengan dana pihak ketiga (DPK) masih cukup bagus dan LDR kami juga masih bagus," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, menuturkan perseroan masih mengkaji perlunya penerbitan obligasi. Jumlahnya pun masih belum ditentukan.
Sebelumnya Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan rencananya untuk menerbitkan global bond dengan mata uang rupiah di semester II 2017. Nilainya sebesar USD 250 juta atau setara Rp 3,3 Jumlah obligasi yang akan diterbitkan tergantung permintaan.
Kartika mengatakan Bank Mandiri ingin mencari pasar baru dengan menggaet investor luar. Bank Mandiri nantinya akan mencatatkan surat utang global ini di London. Obligasi ini akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur terutama untuk proyek Jasa Marga.
VINDRY FLORENTIN