Dukung Mobil Listrik, ESDM Janjikan Insetif
Reporter: Tempo.co
Editor: Anisa Luciana pdat
Selasa, 8 Agustus 2017 11:23 WIB
REUTERS/Tyrone Siu
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan mendorong mobil listrik agar dapat segera masuk ke Indonesia. Hal ini guna mendukung pengalihan konsumsi energi fosil ke energi ramah lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mempercepat masuknya mobil listrik ke Indonesia, beberapa alternatif dapat dilakukan, misalnya dengan membebaskan pajak bea masuk.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pengembangan mobil listrik menjadi prioritas dan dimasukkan dalam perhitungan pemerintah, mengikuti perkembangan global, terutama dalam menjawab isu perubahan iklim dan lingkungan.

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden itu, kita sudah harus mulai mengadopsi kehadiran mobil listrik di jalan-jalan raya di Indonesia. Misalnya Prancis itu sudah melarang mobil non listrik di jalan raya pada tahun 2040. Inggris juga sama. Indonesia akan menerapkan hal yang sama," kata Jonan, Senin, 7 Agustus 2017.

Jonan memaparkan, kehadiran mobil listrik mempunyai tiga keuntungan, yaitu mengurangi emisi gas buang, membuat udara lebih bersih, dan pengendara mempunyai pilihan apakah tetap menggunakan mobil berbahan hydrocarbon atau menggunakan listrik. "Kalau menurut saya menggunakan mobil listrik emisinya nol, polusinya tidak ada," ujar Jonan.

Baca: ESDM Sebut Mobil Listrik Bakal Sangat Menghemat BBM, Asalkan...

Jonan juga berpendapat bahwa Indonesia sudah siap untuk mengisi daya listrik ke dalam baterai. Ada beberapa alternatif, misalnya menukar baterai yang kosong dengan battery yang terisi penuh di SPBU-SPBU, seperti pemakaian tabung LPG 3 kg.

Di sisi lain, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar juga mendorong pengembangan industri mobil listrik di Indonesia dengan mendukung agar regulasi mengenai mobil listrik segera dibentuk.

"Untuk mobil listrik semoga regulasinya segera dibuka, kita menunggu dikeluarkan Perpres (tentang mobil listrik) dalam waktu dekat," ujar Arcandra.

Menurut Arcandra, pembahasan mengenai mobil listrik ini akan dikaji Pemerintah lebih dalam, satu persatu. Dia berharap jangan sampai suatu saat di dunia lain sudah berkembang pemakaian mobil listrik, Indonesia masih jauh tertinggal.

Kementerian ESDM, kata Arcandra, akan mendorong dalam menstimulasi industri mobil listrik. "Dari sisi sektor ESDM kita melihat dari sisi teknologi misalnya baterai, baterai ini menjadi sensitif di mobil listrik, ada ide yang berkembang seperti di SPBU nanti bila baterainya habis diganti dengan yang baru jadi tinggal masuk," ungkapnya.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi