TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan alasan pemanggilan sejumlah menteri ke kantornya, kompleks Istana Kepresidenan malam ini, Rabu, 9 Agustus 2017. Ia berkata, pemanggilan para menteri tersebut salah satunya terkait persiapan IMF Annual Meeting 2018 pada Oktober nanti.
"Rapat hari ini membahas international event tersebut yang harus dipersiapkan. Jadi, kami membahas berbagai isu yang akan dibawa," ujar Pratikno ditemani Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono.
Pratikno tidak menjelaskan semua isu yang dibahas para rapat tadi. Namun, ia berkata, salah satu isu yang mendapat fokus adalah kesiapan 10 destinasi pariwisata. Kesepuluh destinasi itu adalah Mandalika, Labuan Bajo, Morotai, Kelayang, Toba, Wakatobi, Bromo, Borobudur, Kepulauan Seribu, dan Tanjung Lesung.
Menurut Pratikno, 10 destinasi wisata itu vital perannya untuk citra Indonesia di mata berbagai peserta IMF Annual Meeting 2018. Dengan kata lain, menurut ia, citra Indonesia dipertaruhkan dalam perhelatan besar itu.
"Hal tersebut masuk sektor penting. Side eventnya pun penting dikelola. Jadi, tidak bisa dadakan," ujar Pratikno.
Pratikno menambahkan bahwa kesiapan Indonesia dalam menggelar IMF Annual Meeting 2018 juga penting untuk kepentingan ekonomi Indonesia. Harapannya, jika para peserta IMF Annual Meeting puas berada di Indonesia, maka hal itu bisa memicu hubungan kerja sama ekonomi ke depannya. "Bisa dimanfaatkan untuk mengakselerasi ekonomi masyarakat di destinasi wisata juga," ujarnya.
Ditanya apakah rapat hari ini juga membahas hal lain, Pratikno hanya menyampaikan bahwa ada main event yang belum bisa ia sampaikan. "Pokoknya semuanya akan kami optimalkan untuk kepentingan masyarakat dari Sabang sampai Merauke," ujarnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tidak berkomentar soal persiapan IMF Annual Meeting 2018. Ia berkata, hal itu dijelaskan Pratikno saja. "Saya hanya mendampingi saja lho," ujarnya.
Info yang digali Tempo, rapat seharusnya dimulai pada pukul 18.00 tadi. Namun, ditunda beberapa puluh menit untuk menunggu kehadiran sejumlah menteri atau perwakilan kementerian. Adapun rapat bubar sekitar pukul 20.30.
Selain Pratikno, pejabat negara yang tampak hadir di antaranya Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
ISTMAN MP