TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean di Istana Merdeka. Dalam pertemuan yang berjalan kurang dari satu jam itu, kedua belah pihak berkomitmen memperdalam kerja sama bilateral di bidang ekonomi.
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman Mohammad Fachir menjelaskan, saat ini ada 30 perusahaan asal Singapura yang menanamkan modal di Indonesia. Sejauh ini keberadaannya sudah menyerap sekitar 1.700 tenaga kerja.
Baca: Sri Mulyani: Singapura Siap Bahas Dana WNI Rp 600 Triliun
Ke depan, ucap Fachir, Singapura tengah menyiapkan 41 perusahaan yang tertarik datang ke Indonesia. "Kalau perusahaan itu (41 perusahaan) beroperasi, akan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2017.
Selain membicarakan rencana investasi, Presiden Jokowi dan Wakil PM Teo Chee Hean membahas dua hal laina, yaitu ekonomi digital dan infrastruktur. Khusus di sektor infrastruktur, pemerintah tertarik memperluas pembangunan kawasan.
Menurut Jokowi, kata Fachir, model kawasan industri Kendal di Jawa Tengah bisa diduplikasi ke daerah lain. Setidaknya ada tiga lokasi yang berpeluang meniru kawasan industri Kendal, yaitu Batam, Bintan, dan Karimun. "Karena itu, Indonesia melakukan langkah-langkah untuk memfasilitasi kemudahan di sana," ucap Fachir.
November tahun lalu, Jokowi meresmikan kawasan industri Kendal. Pembangunan kawasan industri Kendal merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan Singapura. Saat itu sebanyak 18 perusahaan sepakat meneken nota kesepahaman terkait dengan pengembangan kawasan industri Kendal.
ADITYA BUDIMAN