TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Syamsul Huda mengatakan tak akan mendukung Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2019 jika kebijakan full day school tetap dilaksanakan. Syamsul menyatakan kekecewaan soal kebijakan tersebut melalui surat terbuka kepada Kaesang Pangarep, putra Jokowi yang diunggah di website resmi NU, Kamis 10 Agustus 2017.
"Perlu Mas Kaesang ketahui, para pimpinan kami sudah kesal sekali. Bahkan sudah terbersit niat untuk tidak mendukung apalagi memilih Bapakmu pada Pilpres 2019," ucap Syamsul.
Menurut Syamsul, warga NU kini sedang resah dengan program full day school. Sebab program itu bisa mematikan Madrasah Diniyah di kampung-kampung.
Baca: Jokowi: Sekolah Tidak Wajib Terapkan Full Day School
Ia menyebut berbagai upaya sudah ditempuh oleh pemimpin NU. Setidaknya Kiai Said sudah dua kali bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana. Syamsul berujar saat itu Presiden berjanji dengan mengatakan, "Nggih Pak Kiai, usulan NU akan selalu kami perhatikan. Wong saya tahu, hanya NU yang selalu mem-back up saya lahir bathin. Ketika demo 411 dan 212, hanya NU yang pasang badan. Bukan yang lain. Jadi, Pak Kiai sabar, nanti Permendikbud akan saya ganti dengan Perpres, gampang kan."
Demikian juga Kiai Ma'ruf Amin pun pernah mendatangi Presiden Jokowi ke Istana. Bahkan setelah itu, kata Syamsul, Kiai Ma'ruf diminta menjelaskan kepada warga Nahdliyin bahwa Presiden merespon dan akan menindaklanjuti aspirasi warga NU soal full day school.
Dalam surat itu, Syamsul juga menjelaskan betapa jajaran NU selama ini sangat tawadhu kepada pemimpin negara. Dzikir yang dilakukan di Istana Negara, kata Syamsul, adalah bentuk bagaimana besarnya dukungan NU kepada Jokowi.
Baca: Menteri Lukman Serukan Full Day School Bisa Dibuat Fleksibel
Syamsul pun meminta Kaesang untuk menyampaikan keluh kesah jajaran NU kepada Presiden Jokowi. Sebab ia menduga Presiden saat ini tengah sangat sibuk mengurus soal reshuflle kabinet sehingga tidak sempat mendengarkan teriakan para ulama NU di media sosial.
"Mas Kaesang, kami melalui surat terbuka ini, benar-benar meminta perhatian kepada Bapakmu. Jangan abaikan kemarahan Kiai-kiai NU, akibatnya sangat fatal loh," ujar Syamsul. Ia mengatakan warga NU ini selalu tawadhu pada pemimpin dan tidak akan pernah khianati Presiden.
Apabila nantinya full day school berdampak pada gejolak masyarakat NU, Syamsul meminta agar Presiden tidak menyalahkan mereka. Sebab itu adalah kesalahan Jokowi yang tak mau menggubris nasihat para kiai.
MAYA AYU PUSPITASARI