Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Meme The Power of Emak - emak, Simak Penjelasan Psikolog  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Meme the power of emak-emak. instagram.com
Meme the power of emak-emak. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial kini heboh dengan meme The power of emak - emak yang memperlihatkan besarnya kekuasaan sampai perilaku kaum ibu yang bikin orang lain jengkel. Contoh, seorang ibu menyerang petugas Bantuan Kendali Operasi dari Polda Metro Jaya karena tidak terima ditilang atau sekelompok ibu di Madiun, Jawa Timur, membubarkan konvoi kelulusan anak SMA.

Bahkan ada meme yang menggambarkan buaya sampai mundur saat menghadapi ibu-ibu yang membawa sandal di tangannya. Semua meme itu viral. Sepintas mungkin jadi humor karena seorang ibu yang biasanya digambarkan lemah lembut dan penyayang belakangan menjelma menjadi sosok perkasa, berkuasa, sampai agresif.

Psikolog dari Pusat Informasi dan Rumah Konsultasi Tiga Generasi, Anna Margaretha Dauhan menjelaskan secara psikologis seorang ibu memiliki kekuatan tertentu, terutama jika berhubungan dengan anak dan keluarga. Dorongan untuk melindungi membuat seorang ibu bersedia melakukan apa saja.


Meme the power of emak-emak. instagram.com

“Di beberapa negara, ibu-ibu yang berdemonstrasi untuk memperjuangkan sesuatu terbukti bisa menjadi gerakan massa yang memicu perubahan positif di masyarakat," katanya. Misalnya, gerakan ibu di Argentina memprotes anak-anak mereka yang hilang karena rezim politik, berhasil menggulingkan pemerintah yang dinilai korup. Aspek nekat dari ibu-ibu di sana mirip dengan fenomena ‘the power of emak-emak’ yang marak terjadi di Indonesia, salah satunya ketika para perempuan itu membubarkan konvoi kelulusan siswa SMA.

Selain faktor kekuatan alami yang ada dalam sosok ibu, tingkat pendidikan turut mempengaruhi respons mereka dalam menghadapi sesuatu. Menurut Anna, terbatasnya wawasan seseorang berdampak pada ketidakpedulian sehingga mereka tidak menyadari ada risiko yang akan diterima ketika melakukan perbuatan buruk. Dalam kasus “the power of emak-emak”, ibu-ibu mungkin melakukan tindakan nekat bukan karena ingin melindungi seseorang, tapi semata karena tidak sadar akan bahaya dan risiko dari perbuatan mereka.

Jika menilik beberapa meme atau video yang menunjukkan sepak terjang ibu-ibu terutama ketika berada di jalan, kebanyakan dari kita beranggapan ibu-ibu itu menyebalkan. Namun dalam beberapa kasus, “the power of emak-emak” tidak melulu menyebalkan. Misalnya, gambar seorang ibu membawa banyak barang dagangan di kendaraan roda dua. Meski melanggar aturan, cara itu dilakukan demi menyokong ekonomi keluarga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Anna, penilaian seseorang terhadap ibu tergantung pengalaman pribadi. Ketika seseorang memiliki pengalaman negatif bersama ibu, maka pandangan terhadap ibu-ibu yang lain bakal cenderung negatif. Ia menilai emak-emak itu menjengkelkan, tidak pernah salah, gemar melabrak, dan seterusnya. Jika seseorang memiliki pengalaman positif bersama ibu, maka penilaian terhadap perilaku ibu-ibu bisa menjadi lebih netral.

Lantas bagaimana kita harus bersikap jika bertemu emak-emak yang menyebalkan, misalnya berkendara ugal-ugalan atau menyalip antrean?

"Kalau memang melanggar, perlu ditilang dan diberi hukuman yang sesuai. Di sini, petugas berperan penting untuk memberikan efek jera," kata Anna. "Jangan mudah kasihan dan jangan menyerah karena kecerewetan atau kegalakan ibu-ibu yang tidak terima hukuman itu."

Anna menambahkan, mekanisme memberi hukuman biasanya dapat mengubah perilaku ibu-ibu yang nekat itu walau butuh waktu yang tidak sebentar. “Biasanya, itu akan membuat seseorang malu jika hendak melakukan kesalahan pada masa mendatang,” ujarnya.

TABLOIDBINTANG

Artikel lainnya:

Sering Bicara Sendiri, Aneh atau Wajar

Punya Suami Tampan, Risikonya Si Isteri Rendah Diri?
Tak Perlu Merasa Bersalah atas 3 Hal Ini, Apalagi Minta Maaf

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

36 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

39 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.


Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

58 hari lalu

SMA Binus Serpong di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.


Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

59 hari lalu

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.


Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara saat dikunjungi teman-temannya. Foto: Instagram.
Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.


Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.


Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

14 Februari 2024

RSKD Duren Sawit. Foto : X
Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?


Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

13 Februari 2024

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) danDireskrimum Kombes Pol Wira Satya (kiri) menyampaikan keterangan saat rilis kasus pembunuhan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Wira menjelaskan alasan tersangka membenamkan kepala korban ke dalam air adalah untuk berlatih pernapasan agar Dante lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

Penyidik Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik akan memeriksa psikologi ayah Dante, Angger Dimas hari ini.


PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

9 Februari 2024

Anak-anak Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

PBB berharap ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel


Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

19 Januari 2024

ilustrasi percaya diri (pixabay.com)
Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

Apa itu Dunning-Kruger effect kaitannya dengan percaya diri berlebih?