TEMPO.CO, Singapura -Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik polisi di Singapura, Senin, 14 Agustus 2017. Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang ikut menemani Novel dalam pemeriksaan itu.
Dalam pantauan Tempo, pemeriksaan berlangsung di kantor Kedutaan Besar RI di Singapura. "Mereka datang bersamaan sekitar pukul 10.00 (waktu setempat)," kata anggota Koalisi Masyarakat Peduli KPK, Haris Azhar, saat ditemui di Singapura, Senin.
Baca: Hari Ini Novel Baswedan Diperiksa Tim Polisi di Singapura
Para penyidik polisi yang memeriksa Novel tiba pukul 08.30 waktu setempat. Terlihat ikut datang juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Argo Yuwono, dan Direktur Reserse Kriminal Umun Komisaris Besar Rudy Heryanto, yang datang paling akhir.
Di antara rombongan penyidik tersebut tampak mantan penyidik KPK yang saat ini menjabat Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan Ajun Komisaris Besar Hendy Febrianto Kurniawan. "Wah, mereka banyak banget tadi di atas," kata Haris.
Baca: Siapa Jenderal Peneror yang Dimaksud Novel Baswedan?
Polisi akhirnya bisa memeriksa Novel setelah memenuhi seluruh persyaratan pemeriksaan, termasuk izin dari tim dokter. Novel sendiri sebenarnya sedang berada di masa persiapan operasi besar terhadap mata kirinya yang rencananya dilakukan pada 17 Agustus mendatang.
Penyidik sudah lebih dari empat bulan belum juga merilis pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel yang terjadi pada 11 April lalu. Penyidik kerap berkelit kesulitan bukti dan saksi. Bahkan mereka juga menuduh Novel menghambat pengungkapan kasus karena sempat menolak pemeriksaan.
Baca: Ada Tiga Sketsa Wajah Penyerang Novel Baswedan
Belakangan, penyidik juga mengklaim tengah membuat sketsa wajah dari saksi kunci yang melihat penyerang Novel Baswedan tapi hingga kini belum juga diumumkan. Berdasarkan penelusuran Tempo, wajah yang dilihat para saksi kunci justru identik dengan tiga orang yang sempat diperiksa dan dibebaskan polisi, April-Mei 2017.
Selain dihadiri tim KPK dan Polda Metro Jaya, pemeriksaan yang berlangsung di salah satu ruang rapat KBRI tersebut juga dihadiri anggota koalisi masyarakat. "Saya berharap bisa berjalan jelas dan terang," kata Haris.
FRANCISCO ROSARIANS