TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati lingkungan Gabriel Mahal melaporkan terjadinya kerusakan terumbu karang di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Kerusakan itu diduga disebabkan oleh perjalanan transportasi laut atau kapal pengangkut wisatawan.
"Kapal yang hilir mudik di Labuan Bajo kerap sembarang melakukan lego jangkar dan bahkan menabrak terumbu karang," kata Gabriel di Jakarta, Senin, 14/8. Menurut dia kerusakan terumbu karang itu telah meresahkan warga sekitar.
Labuan Bajo adalah salah satu destinasi terbaik di Indonesia yang berdekatan dengan obyek wisata Taman Nasional Komodo.
Gabriel menuding instansi berwenang lemah dalam mengawasi dan menerbitkan perizinan terhadap kelaikan kapal laut, kompetensi kapten kapal dan kontrol lalu lintas barang ilegal. Akibatnya lalu lintas laut di perairan Labuan Bajo padat dan kerap terjadi kecelakaan. Dalam beberapa waktu terakhir tercatat terjadi tiga kali kapal tenggelam.
Masyarakat Labuan Bajo, kata Gabriel, pernah melaporkan kerusakan terumbu karang itu kepada Balai Taman Nasional Komodo (BTNK). "Namun tidak mendapatkan respon positif," kata dia.
"Kapal yang merusak terumbu karang harus ditindak tegas sesuai prosedur," ujar tokoh NTT itu.
ANTARA