TEMPO.CO, Singapura - Tim dokter akan meminta penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan untuk beristirahat selama dua bulan setelah operasi besar tahap pertama. Hal ini berkaitan dengan perkembangan ring dan artifisial buatan yang akan menggantikan fungsi retina pada bola mata kiri Novel.
“Setelah operasi, seminggu akan menjalani pemulihan di rumah sakit. Setelah itu hingga dua bulan akan rawat jalan atau tinggal di rumah,” kata Novel saat ditemui di Singapura, Rabu, 16 Agustus 2017.
Baca juga: Cerita Anak-anak Novel Baswedan Terpisah Jakarta- Singapura
Pada operasi tahap pertama, dokter memulai dengan membersihkan bola mata dari katarak dan meratakanya. Langkah berikutnya tim dokter akan menyedot glukoma yang ada di bola mata kiri. Operasi ini menggunakan sebuah alat berbentuk sedotan yang akan ditusukkan ke bola mata tersebut untuk mengeringkan dari cairan glukoma.
Setelah itu tim dokter akan mencabut sejumlah gigi dan memotong beberapa bagian gusi di mulutnya. Gigi yang dicabut akan dikikir hingga berbentuk sebuah ring yang pada bagian tengahnya diletakan lapisan tipis pembungkus gigi. Ring dan artificial tipis ini akan berfungsi sebagai retina. Rangkaian ini akan ditanam di dalam pipi kiri Novel selama dua bulan.
“Dokter akan mengecek hasil yang ditanam di pipi itu. Kalau sesuai, mata saya akan dilubangi. Setelah itu artifisial dicabut dari pipi dan ditanam pada mata,” kata Novel. “Tunggu dua minggu dan menurut dokter sudah akan bisa melihat.”
Kedua mata Novel Baswedan mengalami luka parah hingga hampir buta setelah terpapar air keras dalam penyerangan, subuh, 11 April lalu. Secara bertahap, Novel telah menjalani pengobatan dan terapi untuk memulihkan kemampuan matanya. Operasi besar besok adalah salah satu langkah yang akhirnya diambil tim dokter setelah perkembangan bola mata kiri stagnan.
FRANSISCO ROSARIANS