TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar tidak terlalu fokus ke angka-angka ekonomi. Ia mengatakan kendati pencapaian di bidang ekonomi diklaim positif, tapi di lapisan bawah masih banyak masyarakat yang kesulitan.
"Presiden harus memeriksa kenyataan di masyarakat. Jangan hanya angka saja," kata Fadli di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017. Salah satu contoh yang menjadi perhatian Fadli ialah tarif listrik yang mengalami kenaikan. Lalu soal daya beli masyarakat yang disebut-sebut mengalami pelemahan.
Simak: Ikuti Sidang MPR, Jokowi 'Tukaran' Baju Dengan Wapres JK
Presiden Joko Widodo memberikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI. Selain itu kepala negara juga menyampaikan pidato di depan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI. Berbagai pencapaian pembangunan di bidang ekonomi disampaikan presiden.
Beberapa hal yang dilontarkan ialah tentang Indeks Pembangunan Manusia yang naik dari 68,90 di tahun 2014 menjadi 70,18 di tahun 2016. Begitu juga dengan Indeks Gini Rasio yang berhasil ditekan dari 0,414 pada September 2014 menjadi 0,393 pada Maret 2017.
Meski demikian, pemerintah menyadari kalau hasil pembangunan belum bisa dinikmati oleh rakyat. Jokowi menyatakan kendati pertumbuhan ekonomi menyentuh angka lima persen, tapi masih ada banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan, yaitu kesenjangan ekonomi. "Kita merasakan kesenjangan ekonomi ini," ucapnya.
Oleh sebab itu, Fadli berharap Presiden Jokowi bisa lebih kritis dalam menyikapi pencapaian-pencapaian di sektor ekonomi. Sebab, politikus Partai Gerindra itu menilai pencapaian yang disampaikan di pidato belum mendekati realitas di masyarakat. "Kenyataan tidak menunjukkan rakyat makin mudah hidupnya," kata Fadli.
ADITYA BUDIMAN