TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Keseriusan Timnas Indonesia U-22 meraih prestasi pada ajang SEA Games 2017 patut diacungi jempol. Para punggawa Garuda Muda terpaksa harus membatasi dirinya untuk menggunakan media sosial sepanjang turnamen berlangsung.
Dokter Timnas Indonesia U-22, Syarief Alwi, mengatakan bahwa pembatasan penggunaan media sosial oleh Evan Dimas cs dimaksudkan agar para pemain tak terganggun konsentrasinya dalam menghadapi setiap pertandingan. Hal itu juga dimaksudkan agar mereka mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
"Kami tetap memberikan kebebasan kepada pemain untuk menggunakan medsos. Tapi kami punya batasan. Maksimal jam 22.00 mereka harus berhenti," kata dokter timnas Indonesia, Syarief Alwi saat ditemui di Royale Chulan Hotel, Bukit Bintang, Malaysia, Jumat.
"Kita kan bisa memantau. Jika mereka tetap aktif di atas jam sepuluh malam maka kami akan peringatkan. Ini demi kepentingan bersama dan prestasi," katanya menambahkan.
Pria yang akrab dipanggil Papi ini menilai tingkat disiplin Evan Dimas dan kawan-kawan cukup tinggi. Bahkan, tingkat disiplin yang ada saat ini melebihi sebelum turun pada kejuaraan dua tahunan ini. Selain disiplin, mereka dikenal kompak baik di dalam maupun di luar lapangan.
Saat ditanya apa yang menjadi motivasi pemain untuk lebih disiplin, Syarief Alwi mengatakan pelatih Luis Milla sangat berperan dalam hal ini.Pelatih asal Spanyol ini dikenal memiliki disiplin yang tinggi sehingga diikuti oleh pemain.
"Sekarang semuanya dilakukan bersama-sama termasuk makan. Jika ada yang terlambat, budaya minta maaf langsung dilakukan. Ini yang menjadi pembeda pada timnas SEA Games ini. Semoga ini menjadi modal untuk meraih hasil terbaik," katanya dengan serius.
Timnas Indonesia U-22 diharapkan bisa membawa medali emas pada ajang SEA Games 2017. Mereka saat ini berada di posisi kedua klasemen Grup B setelah menang atas Filipina dan bermain imbang melawan Thailand. Pada laga selanjutnya Timnas Indonesia U-22 akan menghadapi Timor Leste pada Ahad 20 Agustus 2017.
ANTARA