TEMPO.CO, Mataram - Kepala Balai Taman Nasional Tambora Budi Kurniawan memprediksi jumlah pendaki Gunung Tambora pada 2017 mencapai lebih dari 2.000 orang. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebanyak 1.331 orang.
Menurut dia, jumlah wisatawan yang mendaki Gunung Tambora dalam dua tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Jumlah pendaki selama periode Januari-Juli 2017 mencapai 800 orang, baik dari dalam negeri dan luar negeri.
Namun jika ditambah dengan jumlah pendaki yang memperingati hari ulang tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2017 sebanyak 1.000 orang, maka total pendaki Gunung Tambora sudah mencapai 1.800 orang periode Januari-Agustus.
"Biasanya pada musim liburan tahun baru, minat pendaki cukup tinggi. Kami optimis jumlah pendaki Gunung Tambora pada 2017 lebih dari 2.000 orang," ujarnya.
Menurut dia, naiknya jumlah pendaki ini akibat efek dari promosi kawasan wisata alam tersebut oleh pemerintah pusat dan daerah.
Apalagi, pemerintah setempat juga memiliki agenda rutin. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama dengan Pemerintah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima menggelar Festival Tambora secara rutin setiap tahunnya. Hal itu dilakukan demi meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Pulau Sumbawa, khususnya Taman Nasional Tambora.
"Bisa jadi, peningkatan jumlah pendaki secara signifikan dampak dari gaung Festival Tambora," ujar Budi.
Budi menuturkan seiring makin kuatnya animo wisatawan mendaki Gunung Tambora itu, maka fasilitas pendukung akan ditingkatkan.
Fasilitas yang perlu mendapat perhatian adalah pos peristirahatan yang layak bagi para pendaki. Di lokasi tersebut harus dilengkapi dengan fasilitas sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK), serta tempat pembuangan sampah.
Upaya membangun dan menata jalur pendakian dilakukan oleh BTNT bersama dengan Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Dompu serta Bima. Selain itu, dengan pihak-pihak terkait lainnya.
"Kami belajar dari kondisi Rinjani saat ini. Jangan sampai kawasan taman nasional menjadi tempat pembuangan sampah oleh para pendaki," kata Budi.
Taman Nasional Tambora secara administratif berada dalam Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
ANTARA