TEMPO.CO, Jakarta- Universitas Jember menggandeng Sekolah Calon Bintara (Secaba) Resimen Induk Kodam V Brawijaya untuk melatih Kedisiplinan dan Wawasan Kebangsaan terhadap mahasiswa baru angkatan 2017. Ini merupakan rangkaian dari acara Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) bagi seluruh mahasiswa baru Universitas Negeri Jember, di Jember, Jawa Timur.
Dalam rilis yang diterima Tempo pada Sabtu, 19 Agustus 2017, disebutkan Universitas Jember berusaha membentengi para mahasiswa baru dari bahaya dan pengaruh radikalisme serta terorisme. Kegiatan latihan resmi dibuka Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Zulfikar bersama Komandan Secaba Rindam V Brawijaya, Letnan Kolonel (Inf) Agus Sudjijanto, di lapangan upacara Kampus Tegalboto.
“Saat ini Indonesia menghadapi lima tantangan besar, yakni radikalisme, terorisme, penyalahgunaan narkoba, ancaman proxy war serta upaya pelemahan ekonomi Indonesia," kata Agus Sudjijanto dalam pengarahannya kepada para mahasiswa baru. Kelima ancaman, kata Agus, sedini mungkin harus diketahui, apalagi oleh para mahasiswa, para intelektual yang nantinya bakal menjadi generasi penerus bangsa.
Selain memberikan gambaran umum mengenai kondisi terkini yang dihadapi bangsa Indonesia, para mahasiswa baru ini juga mendapatkan materi mengenai Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Ketahanan Nasional dan kedisiplinan dalam bentuk latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB).
Hari pertama Latihan Kedisiplinan dan Wawasan Kebangsaan diikuti oleh 1.128 mahasiswa yang kesemuanya adalah mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Nantinya semua mahasiswa baru akan mengikuti kegiatan ini secara bergilir hingga Kamis, 24 Agustus 2017.
“Untuk tahun depan, kami berencana menyusun kurikulum kegiatan Latihan Kedisiplinan dan Wawasan Kebangsaan yang lebih komprehensif bersama Secaba Rindam V Brawijaya,“ kata Zulfikar.
Zulfikar mengatakan, kampus juga sedang melaksanakan pemetaan potensi radikalisme dan terorisme di kalangan mahasiswa terutama di Kampus Tegalboto. "Pemetaan ini kami lakukan melalui para dosen yang tergabung dalam Mata Kuliah Umum," kata Zulfikar.
DAVID PRIYASIDHARTA