TEMPO.CO, Banda Aceh - Kota Banda Aceh berhasil mencatatkan rekor MURI tingkat dunia untuk Pembawa Idang Talam (talam hidangan makanan) terbanyak. Dalam catatan MURI, ajang serupa belum pernah diadakan di belahan dunia lainnya, Ahad 20 Agustus 2017. Acara tersebut menjadi salah satu rangkaian Aceh International Halal Food Festival 2017 yang dipusatkan di Taman Bustanussalatin, Banda Aceh.
Sebanyak 1.074 talam hidangan yang dibungkus dengan kain warna kuning dibawa oleh warga yang berasal dari 90 gampong yang tersebar dalam sembilan kecamatan di Banda Aceh. Masing-masing idang talam berisi nasi berbungkus daun pisang lengkap dengan lauk pauknya, khas Aceh dan juga Indonesia.
Baca juga:
Gubernur Aceh Irwandi Manuver Pesawat di Atas Ribuan Penari Saman
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, kegiatan tersebut selain untuk memeroleh rekor MURI, juga untuk mengenalkan budaya Aceh ke dunia luar. “Idang Talam menjadi budaya Aceh sejak lama, biasa dipakai dalam upacara perkawinan dan acara-acara besar lainnya di Aceh,” katanya.
Wakil Gubenur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan rasa syukurnya karena dalam bulan ini nama Aceh sudah dua kali tercatat dalam buku Rekor MURI tingkat dunia. “Pertama rekor dunia untuk Tarian Saman yang ditampikan oleh 10.001 penari di Gayo Lues. Kedua pada hari ini di Banda Aceh yakni Pembawa Idang Talam Terbanyak,” katanya.
Baca pula:
Pembacaan Dongeng Berbahasa Ibu Sabet Penghargaan Muri
“Mudah-mudahan ini menjadi catatan baru yang dapat mengangkat popularitas indsutri pariwisata Banda Aceh dan Aceh pada umumnya,” katanya lagi seraya mengajak ribuan masyarakat yang hadir pada acara tersebut untuk ikut berbelanja di ajang Aceh International Halal Food Festival 2017 yang akan berakhir nanti malam.
Di tempat yang sama, Wali Kota Aminullah menyebutkan kegiatan yang diganjar Rekor MURI tingkat dunia ini merupakan suatu karya besar yang digagas oleh Disbudpar Aceh dengan mengambil tempat di Banda Aceh. “Ini adalah hasil gotong royong kita semua untuk memajukan sektor pariwisata daerah kita tercinta.”
“Dampak langsungnya yakni memajukan ekonomi kerakyatan kita, dan kegiatan ini sejalan dengan fokus Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini yakni untuk mengembangkan sektor wisata terutama wisata islami,” ungkapnya.
Perwakilan dari MURI Faisal Nadhirrahman mengatakan pada hari ini pihaknya telah mencatat sebuah peristiwa bersejarah yang belum pernah digelar di belahan dunia manapun yakni Pembawa Idang Talam Terbanyak.
“Setelah kami verifikasi langsung di lapangan, ada 1.074 idang talam yang dibawa oleh 1.074 laki-laki pada acara ini. Dan kegiatan ini belum pernah terjadi sebelumnya baik di Indonesia maupun di luar negeri, sehingga kami mencatatnya sebagai sebuah Rekor MURI tingkat dunia,” katanya.
Rangkaian acara pencatatan rekor MURI tersebut diakhiri dengan makan kenduri 1.074 idang talam secara bersama-sama masyarakat di sepanjang Jalan Tgk Abu Lam U yang memisahkan balai kota dengan Taman Bustanussalatin. Di dunia maya pun ajang ini menjadi perbincangan hangat para netizen, bahkan hashtag #pesona1000hidang sempat menembus trending topic Twitter nasional.
ADI WARSIDI