Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuh Indria Kameswari Lulusan Australia Kerja di AS, Lalu...  

Editor

Sugiharto

image-gnews
Hj Asiyah, ibunda Abdul Malik Azis alias Mochmad Akbar tersangka pembunuh pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Indria Kamestri, di kediamannya di Jalan Warakas I, Jakarta Utara. Tempo/Muhammad Nafi
Hj Asiyah, ibunda Abdul Malik Azis alias Mochmad Akbar tersangka pembunuh pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Indria Kamestri, di kediamannya di Jalan Warakas I, Jakarta Utara. Tempo/Muhammad Nafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hajah Asiyah, 67 tahun, siang itu baru saja pulang dari rumah sakit Koja, Jakarta Utara. Mulanya, setelah berobat dia berniat untuk mengunjungi anaknya Abdul Malik Azis alias Mochmad Akbar yang ditahan di Kantor Polres Bogor karena membunuh Indria Kameswari. Namun, dia mendapatkan kabar bahwa anaknya belum bisa dikunjungi.

"Emak belum pernah ketemu Akbar," kata dia saat ditemui di rumahnya, Jalan Warakas I Gang A Nomor 11, Selasa, 5 September 2017. Dia memanggil Abdul dengan nama kecilnya, Akbar. Dan Asiyah menyebut dirinya dengan Emak.

Semenjak ditahan di Bogor, Asiyah belum memiliki kesempatan menjenguk anaknya. Asiyah menderita penyakit jantung koroner dan diharuskan secara reguler ke rumah sakit. "Dokternya mintanya saya di ICU." Abdul ditangkap polisi karena membunuh istrinya, Indria Kameswari, 38 tahun, seorang pegawai Diklat Badan Narkotika Nasional di Lido.

Abdul adalah anak ke-6 dari 7 bersaudara yang terdiri dari 5 perempuan dan 2 laki-laki. Asiyah berdarah Banten dan suaminya, Abdul Aziz Ali, berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Abdul menuntaskan pendidikan S1 di Australia, "Saya tidak tahu nama kampusnya," kata Asiyah.

Serampungnya di Australia, Abdul bekerja beberapa tahun di Amerika Serikat. Di Amerika Abdul mengumpulkan pundi-pundi kekayaan yang menjadi modal baginya saat kembali ke Indonesia. "Dulunya anak saya punya tanah, punya mobil. Sekarang, mah udah susah," ujar Aisyah berkisah tentang anaknya.

Sepulang ke Indonesia, Abdul menggeluti profesi sebagai pemborong seperti kakaknya. Sekitar 6 tahun lalu, menurut Asiyah, Abdul bertemu dengan Indria Kameswari. Tapi, Asiyah mengatakan tidak mengetahui cerita pertemuan mereka. "Tahu-tahu udah nikah, dan dia (Indria) sudah bawa anak satu," ujarnya.

Asiyah mengatakan, Abdul adalah suami keempat Indria Kameswari. Sedangkan bagi Abdul, itu pernikahan kedua.

Pada saat bisnis Abdul jeblok, mulailah terjadi pertengkaran dalam rumah tangga mereka. Asiyah menuturkan, anaknya sering dimaki dan dipukuli oleh korban. Indria berang karena Abdul tidak memenuhi janjinya untuk memberikan materi berupa mobil dan rumah mewah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena sering bertengkar, Abdul sering pulang ke rumah ibunya di Jalan Warakas I. Abdul mengeluhkan tentang kekerasan verbal dan fisik yang dilakukan korban. Asiyah mengaku sering melihat wajah anaknya lebam karena pukulan. "Udah, ceraikan saja, ceraikan saja," pinta si ibu berkali-kali kepada anaknya. Abdul menolak permintaan ibunya karena alasan cinta. "Udah demen anaknya," kata Asiyah.

Selama tiga tahun terakhir, menurut Asiyah, anaknya pun sering mengunjungi dokter jiwa. Abdul sering melamun dan termenung saat berkunjung di rumah orangtuanya. Asiyah melihat catatan medis anaknya dari sebuah rumah sakit di Jakarta Utara.

Lebaran lalu, Abdul-Indria tidak berkunjung ke rumah Asiyah. Asiyah tidak mengetahui alasannya. "Dia (Abdul) mah nutup-nutupin (perbuatan) istrinya."

Kisah pernikahan Abdul-Indria Kameswari berakhir pada Jumat, 1 September 2017. Abdul sudah menjadi tersangka pembunuh istrinya setelah ditangkap di Kepulauan Riau pada Ahad, 3 September 2017, sekitar pukul 23.00 WIB di wilayah hukum Polda Kepulauan Riau. Indria Kameswari tewas dengan satu lubang peluru di punggungnya.

"Kenapa nggak nurutin orangtua buat bercerai?" kata Asiyah nelangsa. 

MUHAMMAD NAFI'




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

6 jam lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.


Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

1 hari lalu

Anan Nawipa terduga pelaku pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Lettu (Anumerta) Oktovianus Sogalrey. Foto: Satgas Damai Cartenz
Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.


Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.


Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

2 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.


Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

3 hari lalu

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

5 hari lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tembaga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

5 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

5 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

5 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

7 hari lalu

Barang bukti kasus 10 kilogram narkoba jenis sabu dan ekstasi di Polda Metro Jaya, pada Jumat, 1 Maret 2019.  Tempo/Adam Prireza
Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.