TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin sering menggunakan kata workaholic atau gila kerja untuk gurauan, menyebut seseorang yang terlihat terlalu giat bekerja. Jika tahu makna workaholic yang sebenarnya, mungkin Anda akan berpikir ulang untuk menggunakannya sebagai bahan gurauan apalagi melabeli seseorang yang hanya rajin bekerja.
Baca: PNS Masih Sangat Diminati, Masih Cocok untuk Milenial?
Baca Juga:
Workaholic didefinisikan sebagai motivasi kerja yang tidak terkendali dan perasaan terdorong untuk menginvestasikan banyak waktu, tenaga, dan usaha demi pekerjaan sehingga mengganggu area lain kehidupan.
Kecenderungan gila kerja meningkat seiring tingginya penggunaan perangkat digital yang dapat mengaburkan batasan antara urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi.Selain itu “tekanan terhadap orang-orang di dunia kerja sekarang juga sangat meningkat,” kata Jasmine Sliger, psikolog lintas budaya dan organisasi dari perusahaan konsultan JAS International Communications di Australia.
Para penggila kerja biasanya berkemampuan di atas rata-rata pada bidang pekerjaan mereka dan sangat bergairah dalam menyelesaikan pekerjaan.
Namun kehidupan mereka tenggelam dalam pekerjaan sehingga melupakan kebutuhan lainnya, seperti bersosialisasi, bersama dengan keluarga, apalagi hobi dan kegiatan bersantai. Yang mereka pikirkan pekerjaan, bekerja, dan berada di tempat kerja.