TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya anak bermain gadget dan memegang telepon genggam menambah kekhawatiran Yayasan Jantung Indonesia terhadap kesehatan jantung anak. Untuk menanggulanginya, Ketua Umum Yayasan Jantung Sehat Syahlina Zuhal mengatakan timnya sedang mempromosikan kembali lompat tali di berbagai sekolah. “Kami sedang sibuk masuk ke sekolah-sekolah dan mempromosikan kembali kegiatan lompat tali,” kata Syahlina dalam acara konferensi pers Peringatan Hari Jantung Sedunia 2017 di Kantor Yayasan Jantung Sehat, Menteng Jakarta Kamis 14 September 2017. Baca: Enam Bulan Sebelum Serangan jantung, Tubuh Sudah Memberikan Tanda
Menurut Syahlina, kegiatan lompat tali sudah diteliti memberikan kesehatan pada jantung. Selain itu, Syahlina pun memastikan lompat tali salah satu kegiatan yang dapat dikerjakan sambil bermain dan cocok untuk anak anak usia sekolah yang aktif. “Kami siap memberikan pelatihan lompat tali kepada anak-anak,” katanya.
Olahraga menjadi salah satu faktor untuk melatih ketahanan jantung agar lebih sehat. Salah satu olahraga yang ditawarkan Syahlina adalah senam Jantung Sehat. Banyak orang berpikir bahwa senam jantung sehat hanya dilakukan oleh orang orang lanjut usia. “Padahal kami pun enam seri senam jantung sehat,” kata Syahlina.
Ia mengatakan keenam seri senam jantung sehat itu sudah diteliti memberikan dampak baik bagi kesehatan jantung. Selain untuk lansia, kata Syahlina, senam itu pun menyasar anak muda. “Ada seri Hipart. Seri ini menggunakan musik hip hop yang disukai anak muda untuk bergerak aktif,” katanya.
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2005 menyebutkan, 30 persen dari total kematian di dunia disebabkan oleh peyakit kardiovaskuler. Jumlahnya mencapai 17,5 juta kematian dari 58 juta kematian di dunia. Dari seluruh angka itu, penyebab kematian terbagi menjadi serangan jantung (7,6 juta orang), stroke (5,7 juta orang), dan selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta orang). Menurut prediksi WHO, jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskuler ini akan terus meningkat sampai tahun 2030, dan mencapai diperkirakan mencapai 23,6 juta orang di dunia. Baca: 7 Kunci Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke
Syahlina mengatakan kabar baik dari data itu adalah setidaknya 80 persen dari penyakit kardiovaskuler dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat sejak awal. Sesuai tema ‘Share the Power – Detak Jantung Sehat untuk Negeri’ pada perayaan Hari Jantung Sehat 2017, pencegahan berfokus pada gaya hidup sehat dalam bentuk Fuel Your Heart (Penerapan pola makan dan minum yang sehat), Move Your Heart (Aktif bergerak dan berolahraga), dan Love Your Heart (Berhenti merokok).
MITRA TARIGAN