TEMPO.CO, Jakarta - Katarak diketahui jarang terjadi pada anak-anak maupun bayi. Seperti yang dialami putra kedua presenter Asri Welas misalnya.
Ahli kesehatan mengatakan, genetika dan infeksi selama kehamilan bisa menjadi faktor penyebab katarak pada bayi atau anak-anak
Penglihatan bayi berkembang secara cepat dalam beberapa bulan pertama kehidupan pertamanya. Namun, titik putih atau lensa keruh seperti saat seseorang melihat jendela yang berembun (katarak) tentu mengganggu penglihatan.
Baca juga:
Agar Jantung Anak Sehat, Lompat Tali Perlu Dipopulerkan Kembali
Pria Bisa juga Langsing dengan Alat, Cek yang Satu Ini
Serangan Jantung pada Pria Lebih spesifik, Begini Gejalanya
Berikut sejumlah tanda bila anak mengalami katarak seperti dilansir laman WebMD:
1. Anak-anak bahkan mungkin bayi tidak melihat langsung atau merespons wajah atau benda besar dan penuh warna yang ada di hadapannya.
Mereka yang sudah bisa merangkak tidak dapat menemukan benda kecil saat ia merangkak di lantai bisa menjadi tanda dia menderita katarak.
2. Anak mungkin cemberut, juling, atau melindungi matanya secara berlebihan saat berada di bawah sinar matahari. Hal ini terjadi karena dia mengalami silau yang disebabkan oleh katarak.
3. Mata anak mungkin tidak sejajar dan tidak pada titik yang sama pada saat bersamaan (strabismus).
4. Anda mungkin melihat refleks putih dan bukan refleks merah di mata anak Anda. Misalnya, saat mengamati foto anak, cobalah lihat bagian matanya. Jika di satu mata mungkin tampak ada warna putih sementara mata lainnya tidak, bisa jadi anak Anda mengalami katarak.
Katarak pada bayi umumnya terdeteksi saat lahir atau selama pemeriksaan rutin saat ke dokter. Anak-anak yang memiliki masalah penglihatan karena katarak biasanya memerlukan pembedahan untuk mencegah kehilangan penglihatan dan memastikan penglihatan normal.
ANTARA