Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proyek Pembangkit Pameron Jalan Terus

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Indonesia Power terus melanjutkan proyek relokasi turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dari Tanjung Priok, Jakarta, ke Pemaron, Singaraja, Bali, kendati sejumlah warga memprotesnya. Gugatan warga dianggap sebagai protes terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Buleleng, sehingga bukan kendala bagi anak perusahaan PLN itu.

Pemancangan tiang, bahkan telah dilakukan pekan lalu. Pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 150 megawatt itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bali yang sudah mulai krisis. Saat ini, kebutuhan listrik sebesar 350-360 megawatt, daya terpasang yang ada 450 megawatt. Kebutuhan diperkirakan terus meningkat 10-12 persen per tahun.

Selama ini, pasokan listrik wilayah Bali diambil dari pembangkit di Gilimanuk dengan kapasitas 130 megawatt dan pembangkit di Pesanggaran yang berkapasitas 270 megawatt. Untuk mengatasi terjadinya krisis listrik, pemerintah membangun pembangkit baru dengan investasi US$ 50 juta. Proyek ditentang warga dengan alasan mencemarkan lingkungan.

Kami sudah mengantongi izin dari pemda, kata Manajer Proyek Relokasi PLTGU Pemaron Patemin Eko Dwinanto kemarin. Menurut dia, dalam kasus ini, pihaknya hanya sebagai pelaksana kebijakan pemerintah. Karena itu, proyek US$ 50 juta itu tetap dilanjutkan, selama pemerintah tidak mencabut izin yang telah diberikan.

Berikut, penjelasan Patemin kepada Retno Sulistyowati dari Tempo News Room di kantornya.

Warga memprotes pembangunan pembangkit di Pemaron. Bagaimana sikap Indonesia Power?

Kita pisahkan antara gugatan dengan pekerjaan di lapangan. Yang digugat (di-PTUN-kan) itu kan surat izin prinsip dan pembebasan lahan seluas 6,5 hektare, yang diterbitkan Bupati Buleleng. Jadi, posisi Indonesia Power bukan sebagai pihak yang digugat.

Artinya, proyek terus dilanjutkan?

Itu tergantung pemerintah. Indonesia Power kan sebagai pemohon saja. Kalau tidak dikasih izin, kita juga tidak membangun. Bagi kami, yang penting ada kepastian hukum dari pemerintah, boleh atau tidak pembangunan dilakukan.

Kapan pemancangan tiang dilakukan?

14 Agustus lalu, setelah surat izin mendirikan bangunan (IMB) keluar pada 7 Agustus.

Bagaimana dengan protes warga?

Yang mereka khawatirkan sebenarnya adalah air yang keluar akan membunuh terumbu karang. Padahal, beda air yang keluar dan masuk, sampai di pinggir laut itu hanya 2 derajat. Nanti, kira-kira 100-200 meter, suhunya sudah sama kembali. Jadi, tidak ada alasan bahwa proyek ini merusak terumbu karang. Apalagi, Pemda telah melakukan berbagai pertimbangan, sebelum izin diterbitkan.

Ada pembandingnya?

Ada, proyek yang sama di Gresik dan Grati, Jawa Timur, atau PLTGU di Tanjung Priok sejak 1992 dan Muara Tawar sejak 1993. Tidak ada masalah sampai sekarang. Padahal, di Tanjung Priok dan Muara Tawar itu kapasitasnya jauh lebih besar, 10 kali lipat.

Bila pemda mencabut izin, berapa kerugian Indonesia Power?

Yang pasti, nilai investasi sebesar US$ 50 juta, antar lain untuk beli mesin baru, sebagai tambahan mesin dari Tanjung Priok. Mesin direlokasikan, karena kebutuhan di Tanjung Priok telah terpenuhi. Pemindahan mesin dimaksudkan untuk membantu sistem kelistrikan di Bali yang sudah mulai kritis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memang sekarang orang melihat tidak ada kekurangan yang signifikan, bila tidak terjadi kerusakan atau perbaikan mesin di salah satu pembangkit. Tetapi, pembangkit dengan jumlah daya yang dibangkitkan itu sudah hampir sama tidak ada spernya lagi. Akibatnya, bila mesin mati satu, pasokan sudah berkurang, dan terjadilah pemadaman.

Dampak terburuk apa yang akan terjadi, bila proyek itu gagal?

Kita tinggal tunggu waktu saja untuk pemadaman. Sekarang pertumbuhan kebutuhan listrik sudah mencapai 10-12 persen. Bila tidak terjadi bom Bali, mungkin sekarang sudah ada pemadaman.

Akan ada upaya pendekatan lain?

Kita sudah melakukan sosialisasi dan berbagai pendekatan. Intinya, orang kalau tidak mau mengerti, diapa-apakan juga tidak mau mengerti. Tapi, bukan berarti mereka tidak mengerti. Walaupun sosialisasikan beribu-ribu kali, juga tetap tidak mau mengerti.

Ada kemungkinan masyarakat meminta kompensasi?

Kami juga pernah mempertanyakan itu. Mereka hanya minta pembangunan tidak dilakukan di Pemaron. Harus dipindahkan ke tempat lain.

Apa sebenarnya kerugian warga bila proyek diteruskan?

Sebenarnya nggak ada. Intinya, mereka tidak memahami sistem. Tinggal pemerintah, mau memihak kepentingan orang yang sedikit atau yang banyak.

Bagaimana dengan solusi yang mereka tawarkan untuk membangunnya di Gilimanuk?

Masalahnya, mereka tidak tahu kebutuhan sistem. Kalau dibangun di Gilimanuk, sistemnya tidak bisa. Mengalirkan listrik itu sama dengan mengalirkan air. Kalau salurannya sudah penuh, tidak bisa dipakai lagi.

Pembangkit ada di Gilimanuk dan Denpasar. Sedangkan di daerah utara tidak ada. Sementara pusat beban berada di di Buleleng, Denpasar, dan Karangasem. Sistem menghendaki pembangkit di daerah utara. Kita pilih di Pemaron.

Kenapa Pemaron dipilih?

Di situ kita punya gardu induk dan tanah, sehingga investasi yang diperlukan tidak terlalu besar. Bila dipindahkan ke Gilimanuk, tidak ada artinya. Kendati kapasitas mesin besar, tetapi tidak bisa disalurkan karena saluran di situ sudah penuh. Kecuali dilakukan penambahan saluran. Itu butuh investasi lagi. Pemerintah dan PLN tidak punya dana.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

1 menit lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

7 menit lalu

Tropi dari Piala Thomas dan Uber 2022 ditampilkan saat berlangsungnya babak semifinal Piala Thomas Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat, 13 Mei 2022.  Indonesia akan menghadapi India di final Piala Thomas. ANTARA/M Risyal Hidayat
Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

Tim bulu tangkis Indonesia diperkuat mayoritas pemain senior. Alwi Farhan dan Ruzana siap jadi rising star di Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

13 menit lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Kemenhub Klaim Kebijakan WFH Kurangi Kepadatan Lalu Lintas Arus Balik Lebaran

20 menit lalu

Foto udara sejumlah kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Karawang Timur, Jawa Barat, Senin 15 April 2024. Korlantas Polri memberlakukan contraflow dua lajur pada KM 72 Tol Cipali hingga KM 66 Tol Japek, tiga lajur pada KM 66-47 Tol Japek dan satu lajur pada 47-36 Tol Japek guna memperlancar arus balik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kemenhub Klaim Kebijakan WFH Kurangi Kepadatan Lalu Lintas Arus Balik Lebaran

Juru Bicara Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, Adita Irawati menyatakan kondisi lalu lintas pada Selasa, 16 April 2024 mulai landai. Hal itu berkenaan dengan strategi pemerintah mengurai kepadatan saat arus balik lebaran dengan penerapan work from home.


Protes ke AFC Soal Wasit Nasrullo Kabirov di Piala Asia U-23, Ini BIaya yang Harus Dikeluarkan PSSI

20 menit lalu

Manager Timnas Indonesia, Kombes Sumardji. (foto: istimewa)
Protes ke AFC Soal Wasit Nasrullo Kabirov di Piala Asia U-23, Ini BIaya yang Harus Dikeluarkan PSSI

Ketua BTN Sumardji mengungkapkan tujuan PSSI melayangkan protes ke AFC bukan untuk mengubah hasil pertandingan Timnas U-23 Indonesia vs Qatar.


Menteri Luar Negeri Israel Mendesak Negara di Dunia Jatuhkan Sanksi ke setelah Serangan Iran

29 menit lalu

Menteri Luar Negeri sementara Israel,  Israel Katz. Sumber: The Times of Israel
Menteri Luar Negeri Israel Mendesak Negara di Dunia Jatuhkan Sanksi ke setelah Serangan Iran

Israel kembali mendesak negara-negara menjatuhkan sanksi terhadap Iran, menyusul serangan Iran pada 13 April 2024.


MK Sebut Terima Amicus Curiae Terbanyak soal Sengketa Pilpres 2024

30 menit lalu

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono saat ditemui di Gedung MK I, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
MK Sebut Terima Amicus Curiae Terbanyak soal Sengketa Pilpres 2024

MK mengatakan telah menerima amicus curiae alias sahabat pengadilan terbanyak untuk sengketa hasil Pilpres 2024.


KPU DKI Jakarta Gelar Sayembara Maskot dan Jingle untuk Semarakkan Pilgub

33 menit lalu

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta Astra Megatari (tengah) bersama jajaran memberikan keterangan soal sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur dan Wail Gubernur Jakarta, KPU Province DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 16 April 2024. Sayembara tersebut bertema
KPU DKI Jakarta Gelar Sayembara Maskot dan Jingle untuk Semarakkan Pilgub

KPU DKI Jakarta menyediakan hadiah utama sebesar Rp 30 juta untuk satu orang pemenang, dan hadiah hiburan sebesar Rp 2 juta untuk 5 peserta.


Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

34 menit lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.


Akhir Libur Lebaran, Penumpang Kereta Cepat Lebih dari 21 Ribu

37 menit lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Akhir Libur Lebaran, Penumpang Kereta Cepat Lebih dari 21 Ribu

Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC mencatat jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mencapai 21.500 orang pada Senin, 15 April 2024 atau hari terakhir libur lebaran.