Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Timah Tbk mencatat laba bersih Rp 36,8 miliar pada 2001. Direktur Utama PT Timah Tbk, Erry Riyana Hardjapamekas, kepada pers, Kamis (7,3), mengatakan laba ini turun 89 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 331,6 miliar pada 2000. Erry mengatakan laba sebelum pajak untuk tahun 2001 mencapai Rp 106 miliar, lebih rendah 78 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp 494 miliar. Ia mengatakan dari sisi penerimaan penjualan, PT Timah naik 14 persen dari Rp 1.637 miliar di tahun 2000, menjadi sebesar Rp 1.867 miliar. Kontribusi terbesar dari penerimaan tersebut diperoleh dari hasil penjualan logam timah yang mencapai Rp Rp 1.567, naik dua persen dari tahun sebelumnya. Tapi, karena beban pokok penjualan naik 44 persen dari Rp 1.013 miliar di tahun 2000 menjadi Rp 1.454 miliar 2002, hal itu berpengaruh negatif terhadap laba usaha yang diperoleh,terutama biaya untuk kegiatan penambangan. “Meningkatnya biaya penambangan untuk memperoleh bijih timah menyebabkan tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan,” katanya. Selain itu, biaya royalti, penyusutan, dan amortisasi akibat kapitalisasi aset juga mengurangi keuntungan. (Nunuy Nurhayati-Tempo News Room)
Iklan
