Tim perumus diambil dari 20 orang anggota panitia kerja dari masing-masing fraksi. Ketua tim perumus adalah Effendy Choire (fraksi PKB) dan anggotanya Djoko Susilo dan Rizal Djalil (fraksi Reformasi), Permadi (fraksi PDI P), Happy Bone Zulkarnaen dan Ridwan Mukti (fraksi partai Golkar), Bambang Widjojanto (fraksi TNI/Polri), Tibul Umam (fraksi PBK), dan Astid Susanto (fraksi KKI).
Effendy mengatakan bahwa, tim ini akan merumuskan cerita kronologis secara keseluruhan dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelian pesawat buatan Rusia ini. Sedikit atau besar, ujarnya. Tim perumus juga akan merumuskan masalah penyampaian rekomendasi dan kesimpulan. Setelah memperoleh kesimpulan, panitia kerja akan mengadakan rapat gabungan dalam komisi satu dan hasilnya akan disampaikan ke pimpinan DPR untuk dilanjutkan ke pemerintah.
Panitia kerja, tambah Effendy, akan mengambil narasumber yang dianggap dan mengetahui proses pembelian meskipun dalam masa reses. Narasumber yang akan dipanggil antara lain, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rini Soewandi serta perwakilan dari Departemen Luar Negeri. Menperindag merupakan salah satu inti dari proses pembelian sukhoi ini, ujar Effendy.
Rencananya Menteri Perindustrian dan Perdagangan dijadwalkan pada 29 atau 30 Juli yang akan datang. Kalau panggilan ini ternyata tidak juga datang, kita mainkan UU susunan dan kedudukan, ujar Effendy. UU susunan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD memberikan hak kepada DPR untuk memanggil narasumber yang dianggap terkait dengan masalah yang sedang dibahas. Jika narasumber itu tidak datang maka yang bersangkutan bisa diajukan ke polisi dengan ancaman hukuman satu tahun.
Pemanggilan Menperindag, lanjut Effendy telah mendapat ijin dari pimpinan DPR. Komisi I kemudian memperoleh surat dari sekretariat jenderal Deperindag tentang jadwal kunjungan menteri ke luar negeri. Akhirnya panitia bersepakat mengambil waktu disela sibuknya jadwal menteri itu. Kami menghormati kesibukan menteri, ujar Effendy.
Menurut Effendy, rencana pembelian sukhoi ini mengakibatkan masalah kepada berbagai pihak. Masing-masing terkena dampak akibat proyek besar ini. Effendy mengatakan, unsur-unsur yang terkena masalah ini antara lain, Panglima TNI, Departemen Pertahanan, BOLUG serta Menperindag. Bahkan setelah dikaji secara keseluruhan, presiden pun terkait dengan masalah ini, ujarnya. Effendy mengatakan bahwa, Dampak masalah itu akan mempengaruhi rekomendasi politik tentang keterlibatan pihak-pihak diatas yang dikeluarkan oleh panitia kerja. (Yandi-TNR)