TEMPO Interaktif, Jakarta: Kantor Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta mendapat ancaman bom dari penelepon tak dikenal, Selasa (22/7). Pukul 10.15 WIB telepon dari pelaku diterima oleh Sunarti, staf di Sub Dinas Pengawasan. Saya karyawan, dendam sama Depnaker, saya menaruh bom, kata pelaku, yang kontan membuat panik Sunarti.
Sunarti pun berkoordinasi dengan pimpinan yang langsung melaporkan ancaman itu ke polisi. Sekitar 15 menit kemudian, tim dari Polres Jakarta Pusat yang dipimpin langsung Kapolresnya, Komisaris Besar (Pol) Sukawardi Dahlan, tiba diiringi oleh tim Gegana. Namun selama kurang lebih satu jam polisi melakukan penyisiran di seluru bagian gedung yang bersebelahan dengan Hotel Arya Duta itu, hasilnya nihil. Si pelaku ternyata hanya melontarkan ancaman kosong.
Namun ancaman ini tak urung menimbulkan kepanikan di jajaran dinas itu. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja, Ali Zubeir, setelah ancaman bom diterima lalu dilaporkan ke polisi, pihaknya memerintahkan semua karyawan keluar dari gedung. Oleh sebab itu masih banyak karyawan yang memilih duduk-duduk di luar gedung, meski pemeriksaan hasilnya dan para polisi juga telah meninggalkan lokasi.
Menurut Zubeir, ada kemungkinan penelepon gelap bukan karyawan, meski tak menutup kemungkinan sebaliknya. Pasalnya, si penelepon, kata dia, tak bisa membedakan antara Departemen dengan Dinas. Karena tugas kita kan memang menyelesaikan persoalan perselisihan perburuhan. Mungkin dia salah satu yang tak puas, kata dia kepada Tempo News Room, di ruangannya.
Menyikapi kejadian ini, Zubeir mengatakan pihaknya akan memperketat penjagaan. Dia memerintahkan jajaran satuan pengaman (satpam) gedung untuk memperketat penjagaan dan memperhatikan semua pengunjung. Para petugas kebersihan atau cleaning service, kata dia, juga diperintahkan untuk mengamati semua gejala yang mencurigakan saat melakukan pembersihan rutin. (Deddy SinagaTempo News Room)