TEMPO Interaktif, Jakarta:Kaburnya Fathur Rohman Al Ghozi dari penjara Filipina menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Karena itu, Indonesia menyambut baik tawaran kerjasama Filipina untuk memburu terpidana 15 tahun penjara karena membawa satu ton bahan peledak tersebut.
Masalah itu menjadi topik utama dalam pembicaraan bilateral antara Indonesia dengan Filipina hari ini di Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, di sela pertemuan menteri-menteri luar negeri Asia-Europe Meeting (ASEM). Dalam pertemuan sekitar 1,5 jam itu, Filipina diwakili Menteri Luar Negeri Blas F. Ople.
Kita memiliki kesamaan kepentingan untuk menangani terorisme , apalagi di Indonesia juga terus terjadi penangkapan anggota Jamaah Islamiyah dan pengungkapan kasus penyimpanan senjata, kata Menteri Luar Negeri RI, Nur Hassan Wirajuda. Ia menambahkan, dalam waktu dekat Kepala Badan Intelijen dan Kepala Kepolisian Filipina akan bertemu dengan Kepala Badan Intelijen Negara dan Kepala Polri untuk membahas realisasi kerjasama itu.
Sementara itu, pertemuan ASEM yang akan dibuka Kamis pagi (24/7) oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Menurut Hassan, dialog ASEM sudah dipersiapkan sebelumnya dengan pertemuan Senior Official Meeting, sedang puncaknya berupa pertemuan kepala negara akan digelar Oktober 2004 di Vietnam. Pertemuan di Bali merupakan pertemuan terakhir sebelum pertemuan puncak, ujarnya. (Rofiqi Hasan-Tempo News Room)