TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Salahuddin Wahid menilai desakan Aliansi Muda Nahdatul Ulama (AMNU) agar lembaga keagamaan ini untuk membentuk parpol tidak mungkin dilakukan. Alasannya, NU tidak mungkin berpolitik praktis. NU akan kerdil jika jadi partai, kata Gus Solah ketika ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (25/7) siang.
Menurut Salahuddin, NU bisa luwes dan luas apabila tetap pada komitmennya sebagai organisasi kemasyarakatan atau Jamiah Diyin. Desakan pembentukan partai politik itu dinilainya sebagai bentuk ketidakpuasan beberapa tokoh NU terhadap partai politik yang ada sekarang ini, termasuk PKB dan PPP. Mereka merasa partai yang didukung NU dan tokoh NU ternyata mengecewakan, kata dia.
Permasalahan itu, menurut dia, sesungguhnya bisa diselesaikan dengan tidak mendirikan partai tetapi komunikasi antara tokoh-tokoh NU dan partai-partai politik. Kekecewaan ini bisa dilihat dari gagalnya PKB membawa tokoh NU menjabat sebagai pimpinan daerah. Ia mencontohkan kejadian tidak terpilihnya calon gubernur dari PKB di Jawa Timur. Ia berharap tokoh dan pengurus NU menyadari wilayah kewenangan PKB selaku partai politik, sebaliknya pengurus PKB harus mendengar suara tokoh NU. Komunikasi seperti itu yang belum ada, kata dia.(Purwanto-TNR)