Rapat panitia kerja sebelumnya menyepakati adanya rapat kerja dengan Rini sebelum sidang tahunan, yaitu 29 atau 30 Juli. Namun, kata Djoko, tiba-tiba Ketua Komisi Pertahanan yang juga Ketua Panitia Kerja Ibrahim Ambong menyatakan membatalkan pemanggilan ini.
Djoko mengatakan, pembatalan sepihak ini tidak melalui konsultasi dengan pimpinan lain atau anggota panitia kerja. Ibrahim Ambong gegabah membatalkan pertemuan ini tanpa penjelasan dan alasan yang menadai. Djoko mengaku baru mendapat pemberitahuan resmi pada Minggu malam, namun desas-desus pembatalan ini sudah mencuat sebelumnya. Surat undangan pemanggilan ini juga belum disampaikan kepada menteri.
Kalau you jalan silakan, tapi saya tidak ikut, ujar Djoko menirukan jawaban Ibrahim Ambong saat ditanya alasan pembatalan pertemuan. Djoko menilai ada kontradiksi dalam diri Ibrahim Ambong karena ketua panitia kerja ini bersikeras membawa masalah pembelian pesawat tempur Sukhoi ke Sidang Tahunan MPR, namun politikus Partai Golkar ini justru membatalkan pertemuan dengan Rini. Padahal, Rini bisa jadi merupakan kunci untuk menjelaskan kasus Sukhoi. Kalau memang Rini bersalah, ia belum diberi kesempatan membela diri.
Menurut Djoko, persoalan Sukhoi akan dibawa ke Sidang Tahunan MPR, namun ia mengaku tidak mengerti apa yang akan disampaikan. Laporan kasus Sukhoi dalam sidang tahunan menjadi suatu hal lucu dan ganjil karena panitia kerja belum membuat kesimpulan mengenai kasus ini. Kalaupun ada laporan tidak sempurna dan cacat sehingga hasilnya juga cacat.
Ibrahim Ambong belum bisa dihubungi untuk dimintai tanggapannya karena sedang berada di luar negeri.
(Yandi-Tempo News Room)