Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riza Sihbudi: Langkah yang diambil Indonesia Sudah Tepat

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat internasional Riza Sihbudi berpendapat tidak ada ketentuan baku yang harus digunakan suatu negara untuk mengungkapkan ketidaksenangannya dengan negara lain. Itu semua tergantung ketegangan atau konflik diantara kedua negara itu, kata Riza kepada Tempo News Room melalui saluran telepon, Senin (24/3) petang. Menurutnya, bila ketegangan antara satu negara dengan negara lainnya telah memuncak maka tidak ada larangan bagi negara itu untuk langsung memutuskan hubungan diplomatis yang selama ini telah dibangunnya. Misalnya kasus pemutusan hubunngan Irak-As itu kan langsung berbentuk pemutusan hubungan secara total, jelas pengamat internasional di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini. Namun menurut Riza, suatu negara bisa pula menunjukkan ketidaksenangannya terhadap kebijakan yang diambil negara lain itu secara bertahap. Tahapan itu, jelas Riza di mulai dengan mengajukan protes secara keras, pengurangan jumlah perwakilan, menurunkan tingkat hubungan misalnya dari tingkat duta besar menjadi tingkat konsul, pengusiran diplomat dan akhirnya pemutusan hubungan diplomatis. Berkaitan dengan invasi AS ke Irak yang tanpa restu PBB, Riza menilai sikap Indonesia yang memprotes tindakan AS itu sudah tepat. Namun perlu dilanjutkan dengan langkah berikutnya yaitu menggalang kekuatan kolektif. Misalnya Indonesia mendesakkan sidang darurat kepada Dewan Keamanan PBB. Atau menggalang negara-negara berkembang atau negara-negara non blok yang sifatnya mengajukan usulan supaya Bush diajukan ke Mahkamah Internasional, Nah hal itu bisa dilakukan, jelas Riza. Riza sendiri tidak setuju kalau kemudian protes yang diberikan pemerintah Indonesia, sebagaimana tertuang pada pidato presiden Megawati Sukarnoputri beberapa waktu lalu, dilanjutkan dengan langkah pemutusan hubungan diplomatis dengan AS. Secara teoritis mungkin bisa saja, tapi kalau cuma dilakukan oleh Indonesia secara sepihak itu menjadi tidak ada gunanya, ungkapnya. Pemutusan hubungan diplomatis dengan Amerika Serikat, menurut Riza, belum perlu dilakukan. Lagi pula, katanya, bila itu dilakukan, hal itu justru akan merugikan kepentingan Indonesia sendiri. Karena, tambah Riza, saat ini secara ekonomi Indonesia sangat tergantung dengan AS. Indonesia kan masih tergantung dengan bantuan luar negeri, terutama IMF dan Bank dunia yang sanngat didominasi oleh Amerika, jelasnya. Karena itu, sekali lagi Riza menilai, dalam menyikapi serangan AS ke Irak ini Indonesia tidak perlu sampai memuutuskan hubungan diplomatis. Kecuali kalau itu dilakukan secara kolektif, tegasnya.(Nunuy Nurhayati-Tempo News Room)
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic

1 menit lalu

Bintang tenis Serbia Novak Djokovic (tengah) berfoto bersama Borna Coric (pertama dari kiri), Grigor Dimitrov (kedua dari kiri), Alexander Zverev (kedua dari kanan), dan Goran Ivanisevic usai pertandingan persahabatan bola basket jelang turnamen tenis kemanusiaan Adria Tour di Zadar, Kroasia, 18 Juni 2020. Xinhua/Pixsell/Marko Dimic
Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan pelatih Goran Ivanisevic setelah kerja sama selama 5 tahun


BCA Siapkan 68,8 Triliun menjelang Lebaran

10 menit lalu

BCA Siapkan 68,8 Triliun menjelang Lebaran

Dana tunai untuk lebaran tahun ini naik 7 persen.


Polda Metro Jaya Irit Bicara soal Kelanjutan Penyidikan Pemerasan oleh Firli Bahuri

23 menit lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Irit Bicara soal Kelanjutan Penyidikan Pemerasan oleh Firli Bahuri

Polda Metro Jaya enggan berkomentar soal kelanjutan dari penyidikan kasus pemerasan yang menjerat bekas Ketua KPK Firli Bahuri.


Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

30 menit lalu

Burung Kacamata Morotai. ebird.org
Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.


Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

31 menit lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....


Hasil Pungli di Rutan KPK Baru Dikembalikan Rp 270 Juta, Akan Disetor ke Kas Negara

31 menit lalu

KPK menetapkan 15 tersangka dan menahannya dalam kasus pungutan liar atau pungli di rumah tahanan KPK, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Hasil Pungli di Rutan KPK Baru Dikembalikan Rp 270 Juta, Akan Disetor ke Kas Negara

Ali Fikri mengatakan para tersangka pungli di rutan KPK sudah mengembalikan uang Rp 270 juta dari total Rp 6,3 miliar.


Live in Levi's 2024 Mengundang Para Penari untuk Film Pendek

32 menit lalu

Potongan adegan dalam kampanye terbaru Levi's, yakni Live in Levi's 2024.  Foto : Levi's
Live in Levi's 2024 Mengundang Para Penari untuk Film Pendek

Levi's meluncurkan kampanye terbaru Live in Levi's 2024 lewat film dan open casting #LevisOpenCall


UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

49 menit lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

UNICEF memperingatkan gencatan senjata di Jalur Gaza harus bersifat substantif, bukan simbolik dan harus bisa mengakhiri bencana kemanusiaan


Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

50 menit lalu

Ferienjob. Istimewa
Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

Enik Waldkonig menjelaskan tidak pernah mendapat surat panggilan dari Bareskrim Polri soal ferienjob. Tiba-tiba tersangka.