Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemindahan Makam Tan Malaka Diminta Seusai Tes DNA

image-gnews
Tiga seniman melakukan aksi teatrikal di makam Tan Malaka Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Rabu 23 November 2016. Aksi ini dilakukan untuk mempertahankan makam Tan Malaka agar tak dipindah ke Sumatera Barat. Tempo/Hari Tri Wasono
Tiga seniman melakukan aksi teatrikal di makam Tan Malaka Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Rabu 23 November 2016. Aksi ini dilakukan untuk mempertahankan makam Tan Malaka agar tak dipindah ke Sumatera Barat. Tempo/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri meminta keluarga Tan Malaka dan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota tak buru-buru melakukan pembongkaran makam di Selopanggung. Pembongkaran juga harus mendapat izin Kementerian Sosial, yang memiliki kewenangan atas makam pahlawan.

Baca juga: Soal Pemindahan Jasad Tan Malaka, Keluarga Belum Solid

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kediri Krisna Setiawan mengatakan, saat ini, pemerintahnya tengah menunggu hasil tes DNA yang direncanakan akan dilakukan Kementerian Sosial. Selama itu pula, dia berharap tidak dilakukan aktivitas apa pun di kompleks makam Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. “Tunggu dulu tes DNA yang dilakukan Kementerian Sosial,” ucap Krisna kepada Tempo, Kamis, 2 Februari 2017.

Krisna berujar, ada hal yang jauh lebih penting dari pemindahan makam, yakni kepastian jasad Ibrahim Datuk Tan Malaka. Sebab, hingga kini, belum ada pembuktian DNA yang menjadi rujukan keaslian jasad pahlawan kemerdekaan nasional tersebut. Bahkan uji DNA yang dilakukan kerabat Tan Malaka pada 2009 hingga kini tak bisa dijelaskan secara tuntas.

Untuk kepentingan penelusuran sejarah, tes DNA, menurut Krisna, menjadi sangat penting dilakukan. Hal ini memberikan kepastian sejarah kepada generasi penerus agar tak keliru mempelajari fakta sejarah dan bukan berdasarkan asumsi semata.

Krisna sendiri enggan menjelaskan sikap Pemerintah Kabupaten Kediri jika makam tersebut kelak benar-benar makam Tan Malaka. Hal itu akan dipikirkan setelah hasil tes DNA keluar. “Jadi sebaiknya semua pihak menunggu dulu pembuktiannya,” ujarnya.

Keberadaan makam Tan Malaka di Desa Selopanggung ini merupakan hasil penelusuran sejarawan asal Belanda, Harry A. Poeze. Selama lebih dari 30 tahun, Harry menelusuri jejak Tan Malaka di pelosok Tanah Air dan negara yang pernah disinggahi. Bagi dia, sosok Tan Malaka cukup misterius dengan peran besar bagi pergerakan perjuangan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga akhirnya, penelusuran tersebut membawanya ke lereng Gunung Wilis di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Harry mengklaim memiliki saksi sejarah dan bukti pendukung yang membuktikan keberadaan Tan Malaka terakhir di Desa Selopanggung sebelum ditembak mati TNI.

Di luar itu, beredar informasi lain soal lokasi kematian Tan Malaka di Desa Petok, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang sama-sama berada di lereng Gunung Wilis. Bahkan, di tempat ini, terdapat sebuah tugu yang menjadi penanda lokasi penembakan Tan Malaka.

Pihak keluarga Tan Malaka sendiri meyakini makam di Selopanggung yang menyimpan jasad leluhur mereka. Demikian pula Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, yang mengagendakan pemulangan jasad di Selopanggung untuk dimakamkan di tanah kelahiran Tan Malaka.

Rencananya, pemulangan itu dilakukan pada 22 Februari 2017 atau sehari dari hari kematiannya tanggal 21 Februari. Pemulangan itu akan melalui prosesi panjang yang diprakarsai Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan dan tokoh adat Sumatera Barat. “Kami akan menjemput datuk kami dari Selopanggung,” tutur Ferizal saat berkunjung ke Kediri beberapa waktu lalu.

HARI TRI WASONO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

2 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

5 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

7 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

13 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

18 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.


Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

26 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.


Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

26 hari lalu

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

Semua pihak terkait di Kabupaten Kediri konsisten mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School.


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

27 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

30 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.


Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

30 hari lalu

Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

Pakaian khas Kediri terbaru menambah ragam desain seri sebelumnya. Diharapkan dapat menjadi pakaian adat.