Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Bunuh Diri di Pasar Lahore, Sedikitnya 25 Orang Tewas

image-gnews
Sejumlah penduduk memperhatikan lokasi mledakan bom di Lahore, Pakistan (8/12). Bom yang meledak di sebuah pasar yang terkenal di kalangan wanita itu menewaskan lusinan orang. AP/K.M. Chaudary
Sejumlah penduduk memperhatikan lokasi mledakan bom di Lahore, Pakistan (8/12). Bom yang meledak di sebuah pasar yang terkenal di kalangan wanita itu menewaskan lusinan orang. AP/K.M. Chaudary
Iklan

TEMPO.CO, Lahore—Sebuah ledakan dahsyat menghantam pasar sayuran yang sibuk di Kota Lahore, Pakistan, Senin 24 Juli 2017 dan menewaskan sedikitnya 25 orang serta melukai puluhan lainnya.

Seperti dilansir ABC News, Selasa 25 Juli 2017, kelompok radikal Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan di kota kedua terbesar di Pakistan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Taliban Pakistan, Muhammad Khurassani dalam sebuah pesan kepada media.

Penyelidikan polisi awal menunjukkan, ledakan itu merupakan serangan bom bunuh diri.

"Berdasarkan temuan awal kami, ini adalah ulah seorang pelaku bom bunuh diri, yang menggunakan sepeda motor," kata Wakil Kepala Polisi setempat, Haider Ashraf kepada wartawan di Lahore.

Ledakan tersebut terjadi di jalan utama yang ramai pengunjung di selatan Lahore. Efek ledakan hingga mengempas kaca jendela di gedung-gedung sekitarnya.

Baca: Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Bom di Lahore, Pakistan

Komisioner Kota Abdullah Khan Sumbul mengatakan, ledakan tersebut menjadikan polisi sebagai sasaran.

Jurubicara Kepolisian Lahore, Syed Hammad Shah, menyebutkan, setidaknya 25 orang tewas dan 52 orang terluka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pejabat senior pemerintah daerah Sumair Ahmad Syed pun membenarkan jumlah korban tewas itu, meski dia menyebutkan jumlah korban luka ada 35 orang.

Menteri Dalam Negeri Chaudhry Nisar Ali Khan mengatakan, sebagian besar korban adalah petugas polisi, namun tidak dapat mengonfirmasi sumber ledakan tersebut.

Daerah itu sedang dipadati para polisi yang bertugas menertibkan para pedagang di pasar, yang lapaknya tumpah menutupi sisi jalan.

Namun Menteri Hukum Provinsi Pakistan Rana Sanaullah mengatakan, ledakan Taliban itu tampaknya menargetkan pasar sayuran, yang penuh dengan pembeli.

Pada April lalu, sebuah serangan bom bunuh diri menyasar tim sensus Pakistan yang menewaskan enam orang dan melukai 18 lainnya.

Setelah serangkaian serangan sejak Februari lalu di Lahore, militer Pakistan menggelar operasi besar-besaran untuk menghabisi kelompok Taliban.

REUTERS | ABC | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

4 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

10 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

21 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

22 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

45 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

51 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

52 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.


Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

53 hari lalu

Seorang pedagang menjual beras di pasar di Kota Quezon, Filipina pada 6 September 2023. (Xinhua/Rouelle Umali)
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri